Nuril mencontohkan, seharusnya shalat itu disempurnakan setiap gerakannya, misalnya, dalam hal ruku, harus sampai lurus, dan selesaikan bacaannya, karena mengejar waktu maka hal itu tidak dilakukan dengan sempurna. "Jangan baru mulai ruku', belum sempurna ruku' sudah bangun. Demikian juga dengan penyempurnaan gerakan lainnya, " ujarnya. Ia mengaku, pernah menegur dengan teguran yang sangat halus terhadap imam yang memimpin shalat tarawih dengan karena terlalu cepat, karena merasa prihatin shalatnya hanya dijalankan tanpa dihayati maknanya. Nuril Huda juga mengingatkan kepada seluruh umat Islam untuk tidak mempersoalkan jumlah rakaat dalam shalat tarawih. Sebab, masing-masing orang memiliki alasan dan landasan hukumnya, yang sama-sama kuat.
Ia mengimbau kepada seluruh kaum muslim, sebelum menghadapi bulan suci Ramadhan ini hendaknya betul-betul mempersiapkan diri. Salah satunya adalah melakukan silaturahmi dan minta maaf terhadap kedua orang tua, sanak saudara, dan juga tetangga. "Karena itu sebelum memasuki bulan suci ini segala sesuatu yang terkait dengan persoalan antarmanusia hendaknya diselesaikan, " imbuhnya. (eramuslim)
No response to “Imam Shalat Tarawih Jangan Abaikan Syarat dan Rukun”
Post a Comment