Saturday, June 14, 2008

AKKBB : Habib Rizieq Alami Guncangan Kejiwaan


Jakarta - Tantangan Ketua Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab terhadap Ketua Dewan Syuro Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdurrahman Wahid atau Gus Dur untuk bersumpah di hadapan Allah tidak perlu diladeni. Sebab, saat ini Habib Rizieq mengalami tekanan psikologis yang begitu berat sehingga menyebabkan goncangan kejiwaan di diri Habib. "Secara psikologi sebagai upaya meningkatkan kepercayaan diri bahwa dirinya tidak bersalah. Gus Dur tidak pernah menuding dia sebagai provokator, jadi tidak ada hubungan dengan Gus Dur," ujar anggota Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB), Ahmad Suaedy dalam perbincangan dengan okezone, Rabu (11/6/2008). Menurutnya, sikap yang ditunjukkan Habib Rizieq juga sebagai alat untuk menekan supaya pemerintah SBY-JK membubarkan Ahmadiyah. Hal ini terbukti dengan diterbitkannya Surat Keputusan Bersama (SKB) Ahmadiyah yang isinya membekukan seluruh aktivitas Ahmadiyah. "Sikapnya terlihat dalam penerbitan SKB, di mana pemerintah tunduk dan dikendalikannya," ungkapnya. (okezone.com)

Seperti diketahui, Habib menantang Gus Dur bersumpah di hadapan Allah dengan mengajak istri dan anak-anaknya. "Hey Gus Dur, kau bawa istri dan anak-anakmu. Aku akan bawa istri dan anak-anakku. Kita berdua bersumpah di hadapan Allah. Kalau Gus Dur benar dalam pembelaannya terhadap Ahmadiyah, saya akan mati dan dikutuk serta dilaknat dalam keadaan hina. Tapi kalau saya yang benar ingin membubarkan Ahmadiyah, maka Gus Dur akan dilaknat, dikutuk, dan mati dalam keadaan hina. Dan yang benar dalam hal ini akan mendapat rahmat Allah," seperti yang diungkapkan Rizieq pada Selasa 10 Juni kemarin.

Gus Dur Tak Layak Ladeni Tantangan Rizieq


Jakarta - Tantangan Ketua Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab terhadap Gus Dur untuk bersumpah di hadapan Allah dengan mengajak istri dan anak-anaknya ditanggapi dingin pihak Gus Dur. "Kita tidak akan menantang balik, untuk apa, biar masyarakat yang nilai sendiri masa seorang Habib bicara seperti itu, dimana kredibilitasnya," kata Ketua Umum Garda Bangsa Kamelia saat dihubungi okezone, Rabu (11/6/2008). Dia yakin, Gus Dur juga akan berpendapat sama. "Saya yakin Gus Dur juga akan dingin-dingin saja menanggapi hal itu. Gus Dur tidak selevel dengan orang semacam itu. Terserah dia mau ngomong apa, buat apa kita tanggapi," tegasnya. Menurutnya, tantangan Habib semakin mempertegas bahwa FPI identik dengan kekerasan. "Sebenarnya masalah Ahmadiyah itu masalah yang tidak perlu dibesar-besarkan, tapi oleh FPI dijadikan ajang unjuk kekerasan," imbuhnya. Sebelumnya, Habib menantang Gus Dur bersumpah di hadapan Allah dengan mengajak istri dan anak-anaknya."Hey Gus Dur, kau bawa istri dan anak-anakmu. Aku akan bawa istri dan anak-anakku. Kita berdua bersumpah di hadapan Allah. Kalau Gus Dur benar, dalam pembelaannya terhadap Ahmadiyah. Saya akan mati dan dikutuk serta dilaknat dalam keadaan hina. Tapi kalau saya yang benar, ingin membubarkaan Ahmadiyah, maka Gus Dur akan dilaknat, dikutuk, dan mati dalam keadaan hina. Dan yang benar dalam hal ini akan mendapat rahmat Allah," kata Rizieq, kemarin. (okezone.com)

Gus Dur Emoh Ladeni Habib Rizieq


Jakarta - Ketua Dewan Syuro Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdurrahman Wahid atau Gus Dur memilih melakukan kunjugan ke daerah-daerah ketimbang menanggapi tantangan Ketua Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq. Gus Dur ditantang Rizieq untuk bersumpah tidak terlibat insiden kekerasan di Monas. "Itu yang memproses aparat keamanan. Gus Dur mempunyai kerjaan lain, kunjungan kedaerah-dearah yang lebih bermanfaat daripada meladeni Habib Rizieq," ujar politisi muda PKB Abdullah Azwar Anas saat berbincang dengan okezone, Rabu (11/6/2008). Menurutnya, FPI terbukti melakukan aksi kekerasan yang menyebabkan anggota Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) luka-luka. Awalnya, AKKBB melakukan aksi damai di Monas, namun tiba-tiba FPI datang dan membuat kerusuhan. "Aparat penegak hukum sudah memprosesnya, saya kira hasilnya sudah jelas," tegasnya. Saat ditanya, apakah Gus Dur akan memenuhi panggilan Polda Metro Jaya untuk memberikan kesaksian atas insiden Monas, Azwar secara diplomatis mengatakan insiden Monas tidak berkaitan dengan Gus Dur. "Yang muncul mengapa Habib Rizieq menantang Gus Dur? Justru Gus Dur membuat pernyataan setelah kerusuhan. Tidak masuk akal pernyataan Habib Rizieq," pungkasnya. (okezone.com)

Habib Rizieq Tantang Gus Dur Bersumpah


Jakarta - Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq menantang mantan Ketua PBNU Abdurahman Wahid atau Gus Dur untuk bersumpah di hadapan Allah dengan mengajak istri dan anak-anaknya. "Hey Gus Dur, kau bawa istri dan anak-anakmu. Aku akan bawa istri dan anak-anakku. Kita berdua bersumpah di hadapan Allah," kata Rizieq usai diperiksa di Gedung Ditreskrim Polda Metro Jaya, Selasa (10/6/2008). Rizieq melanjutkan, jika Gus Dur benar dalam pembelaannya terhadap Ahmadiyah, maka dirinya siap dikutuk Allah SWT. "Kalau Gus Dur benar, dalam pembelaannya terhadap Ahmadiyah. Saya akan mati dan dikutuk serta dilaknat dalam keadaan hina," jelasnya. Namun, lanjutnya, jika dirinya yang benar maka Gus Dur lah yang akan dilaknat Allah SWT. "Tapi kalau saya yang benar, ingin membubarkaan Ahmadiyah, maka Gus Dur akan dilaknat, dikutuk, dan mati dalam keadaan hina. Dan yang benar dalam hal ini akan mendapat rahmat Allah," pungkasnya. (okezone.com)

Amien Rais Berang pada Habib Rizieq


Bandung - Mantan Ketua MPR Amien Rais berang ketika dikonfirmasi soal pelaporan Habib Rizieq ke Polda Metro Jaya, bahwa dirinya bersama Gus Dur merupakan otak di balik Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB). "Itu omong kosong. Saya berada di Yogya dan ngapain saya menggalang massa," sanggah Amien usai menghadiri acara seminar Selamatkan Indonesia di Gedung IPPA Jalan Diponegoro, Bandung, Rabu (11/6/2008). Saat ditanyakan apakah dirinya siap diperiksa berkenaan tuduhan Habib Rizieq? Tokoh Reformasi ini balik mengatakan, jika dirinya sampai diperiksa, maka ia akan memeriksa Habib Rizieq. "Caranya bagaimana pak?" kejar para wartawan. "Lihat saja nanti," katanya dengan nada tinggi. (okezone.com)

Juz Amma "Sesat" Diselidiki


Blitar (Jawa Timur) - Polisi akan menyelidiki hasil temuan Majelis Ulama Indonesia (MUI) cabang Blitar mengenai buku berisi kumpulan surat Alquran (Juz Amma) yang diduga salah tulis dan menyesatkan. Sebab, jika tidak ditindaklanjuti Juz Amma karya Ust Zawawi Hasan itu dikhawatirkan akan meresahkan umat. Hal ini disampaikan Kabag Bina Mitra Polresta Blitar AKP Susetyo Budi Utomo, Jumat (13/6/2008). "Sebagai langkah awal, kita akan koordinasi dulu dengan semua lembaga terkait, terutama MUI. Kalau memang perlu disegel, tentu akan kita segel," ujarnya. Kendati menyatakan segera mengambil langkah konkrit, perwira polresta ini mengaku belum mendapat laporan resmi dari MUI. "Resminya kita belum dilapori MUI atau lembaga terkait. Namun kita juga sudah mendengarnya," terangnya.

Seperti diketahui, di Blitar telah beredar ratusan buku Juz Amma yang salah penulisan. MUI awalnya menemukan secara tak sengaja dari beberapa anak yang sedang mengaji. Setelah dicek di beberapa toko buku, Juz Amma terbitan CV Anugerah Surabaya itu sudah beredar luas. Bahkan peredarannya sudah sampai pada jamaah pembaca Alquran. Dari sisi ekonomis, harga Juz Amma ini lebih murah dibanding Juz Amma lainya. Satu eksemplarnya Rp2.500-3.000. Sementara Juz Amma pada umumnya mencapai harga Rp8.000-9.000. Sekretaris umum MUI Blitar Achmad Su'udy mengatakan, ada sebanyak 80 kesalahan dalam 25 surat yang ditulis dalam Juz Amma karya Ust Zawawi Hasan tersebut. Misalnya adanya ayat yang seharusnya ada ada huruf alif, namun dalam surat itu tidak ada. Dan menurutnya kesalahan ini akan mempengaruhi terjemahannya.

Artinya, secara harafiah tidak sama seperti apa yang ditulis dalam kitab suci Alquran, meski pada terjemahan bahasa Indonesianya sama. MUI Blitar sendiri sudah berkirim surat ke MUI eks-Karsidenan Kediri dan MUI Jawa Timur. Harapannya, Juz Amma yang bisa membingungkan umat ini segera ditarik dari pasaran. "Namun yang menjadi kendala kita, dalam buku Juz Amma ini tidak dicantumkan alamat penerbitnya. Karena rencana kita biarlah pihak penerbit sendiri yang menariknya, karena mereka yang mengeluarkan," ujar Achmad Su'udy. Sementara Kabag Bina Mitra Susetyo Budi Utomo mengimbau semua pihak untuk mengambil langkah yang sejuk dalam menyelesaikan persoalan ini. "Jangan sampai hal ini menciptakan kekeruhan di masyarakat," pungkasnya. (okezone.com)

Thursday, June 12, 2008

NU Siap Bimbing Jemaah Ahmadiyah


Jakarta - Nahdlatul Ulama (NU) bersedia melakukan dakwah untuk membimbing jemaah Ahmadiyah. Hal ini dilakukan guna mencegah perkembangan aliran Ahmadiyah. "Karena keyakinan tidak mungkin dihilangkan dengan kekerasan. Dia (Ahmadiyah) harus dihilangkan dengan brainstorming," ujar Ketua PBNU Hasyim Muzadi kepada wartawan di Kantor PBNU Jalan Kramat Raya, Jakarta, Rabu (11/6/2008). Dakwah yang akan disampaikan NU kepada jemaah Ahmadiyah dilakukan dengan argumentasi-argumentasi yang lebih kuat dari argumentasi para pengikut jemaah Ahmadiyah. "NU siap untuk digunakan tenaga dan pikirannya," tegasnya. Argumentasi kebebasan beragama dan berkeyakinan dalam pancasila menurut Hasyim, tidak relevan dalam kasus Ahmadiyah. Sebab, kasus Ahmadiyah bukan masalah kebebasan beragama dan berkeyakinan, melainkan penodaan terhadap agama. "Pancasila memberikan kebebasan kepada warga negara untuk beragama dan berkeyakinan. Tapi sama sekali tidak memberikan kebebasan untuk menodai salah satu agama yang dinyatakan sah di Republik Indonesia," ungkap Hasyim. (okezone.com)

Munarman Batalkan Gugatan Praperadilan


Jakarta - Tim kuasa hukum Munarman akan membatalkan gugatan praperadilan terhadap kepolisian. Pencabutan gugatan itu dilakukan menyusul pengembalian 41 barang pribadi milik Munarman yang disita. "Kita akan batalkan gugatan praperadilan, karena salah satu tuntutan kita kan memang agar barang dikembalikan," kata kuasa hukum Munarman, Syamsul Bahri Radjam kepada okezone, Kamis (12/6/2008). Awalnya, tim kuasa hukum Munarman akan melakukan gugatan praperadilan kepada Kapolda Metro Jaya dan Kapolri terkait penggeledahan dan penyitaan barang pribadi milik Munarman. Namun, kemarin, kepolisian mengembalikan 41 barang Munarman yang disita karena dianggap tidak berhubungan dengan insiden Monas. Barang-barang tersebut di antaranya dokumen, disket, buku, fax dari Partai Bintang Reformasi (PBR), draft RUU Rahasia Negara, foto copy surat kuasa Zaenal Ma'arif, buku tabungan Bank Mega 2005, buku laporan Komnas Perempuan , dan kliping pertentangan pada pemerintah AS. (okezone.com)

Menag: Keyakinan Ahmadiyah Tidak Dilarang


Jakarta - Menteri Agama Maftuh Basyuni menegaskan bahwa berdasarkan SKB yang diterbitkannya beberapa hari lalu, keyakinan Ahmadiyah tidak dilarang, karena yang dilarang adalah penyebaran ajarannya. "Kita tidak mencampuri urusan keyakinan, yang kita lihat adalah perbuatan orang perorang. Kalau keyakinan itu 100 persen tidak bisa diintervensi," kata Maftuh usai raker dengan komisi VIII DPR, di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (12/6/2008). Jadi, lanjutnya, kalau ada yang menabikan Mirza Ghulam atau 10 nabi sekaligus, itu tidak masalah asal untuk keyakinannya sendiri. "Kalau mengajak-ajak orang lain, itu baru namanya penodaan," jelasnya. Mantan Dubes RI di Arab Saudi ini menjelaskan, sejauh ini agama di Indonesia memiliki sektenya yang banyak. Maka, seyogyanya persoalan semacam Ahmadiyah ini diselesaikan di antara pemeluk agama itu sendiri. Mengenai pembinaan Ahmadiyah, Menag mengaku untuk membina Jemaah Ahmadiyah memerlukan dana yang tidak sedikit. "Dalam penyusunan anggaran, kita akan bekerja bersama-sama. Dalam hal ini saya kira, tidak ada salahnya kita kongkaliong demi kepentingan masyarakat, yang tidak boleh adalah jika dana pembinaan tersebut masuk ke kantong sendiri-sendiri," pungkasnya. (okezone.com)

Tuesday, June 10, 2008

Aksi AKKBB Provokasi Menantang Umat Islam


Komando Laskar Islam (KLI) melakukan klarifikasi atas sejumlah fakta yang berkembang seputar insiden Monas yang terjadi hari Ahad(1/6) kemarin di Lapangan Silang Monas, Jakarta. Panglima KLI Munarman mengoreksi pemberitaan hari ini yang menyatakan bahwa penyerangan dilakukan oleh Front Pembela Islam (FPI). "Saya membuka berita-berita hari ini, ada akurasi yang sangat parah yang menyatakan bahwa FPI yang menyerbu. Hari ini, saya katakan bahwa yang kemarin mendatangi Monas adalah Komando Laskar Islam, yang merupakan gabungan dari laskar-laskar seluruh ormas Islam Indonesia. Perlu ditegaskan bahwa aksi kemarin merespon undangan terbuka dan untuk mengamankan aksi tolak kenaikan harga BBM, " papar Munarman kepada para wartawan di Markas FPI, kawasan Petamburan, Jakarta Pusat, Senin (2/6) siang ini.

Menurutnya, aksi ini dalam rangka mengamankan tolak kenaikan BBM adalah legal berdasarkan undangan terbuka, tetapi ketika kumpul di Istiqlal pihaknya mengetahui AKKBB tetap melanjutkan aksinya yang mencuri momentum peringatan lahirnya Pancasila 1 Juni. "Perlu ditegaskan bahwa aksi kemarin merespon undangan terbuka dan untuk mengamankan aksi tolak kenaikan harga BBM. Sementara, aksi yang mereka lakukan (AKKBB) itu memang untuk menyatakan dukungan kepada Ahmadiyah, bukan untuk peringatan hari Pancasila. Saya lihat ada spanduk yang bertuliskan tolak SKB Ahmadiyah, " jelasnya

Sebelum memulai jumpa pers, KLI yang didampingi oleh Forum Umat Islam FUI) dan Tim Pengacara Muslim (TPM) memutar sebuah video yang memperlihatkan seorang peserta aksi berkaos putih dengan sebuah pita merah putih di lengan kirinya sempat mengeluarkan sebuah senjata api. "Yang menggunakan pita merah itu adalah massa AKKBB. Kalau memang mereka aksi damai, untuk apa bawa senjata api. Kami juga mengklarifikasi pernyataan yang menyatakan bahwa kami menganiaya wanita, anak-anak dan orang cacat. Itu sama sekali tidak benar, fitnah belaka!, " tegasnya. Munarman kemudian memanggil seorang bocah kecil yang tertangkap beberapa kamera, tersudut di dinding dan menangis. Bocah itu adalah anak dari salah satu anggota KLI, Ustadz Tubagus Sidik.

"Aksi AKKBB adalah bentuk provokasi untuk menantang Islam. Pendukung Ahmadiyah telah dengan sengaja melibatkan orang-orang non-Islam yang tidak sepatutnya ikut campur dalam urusan umat Islam terkait Ahmadiyah, sehingga berpotensi untuk memperluas konflik antarumat beragama, " lanjut dia. Menanggapi adanya laporan kepada Mabes Polri atas insiden tersebut, Munarman menyatakan tak gentar. (okezone)

Munarman Ingin Tanggung Hukuman Laskarnya


Jakarta - Bak seorang pahlawan, Panglima Komando Laskar Islam (KLI) Munarman ingin seluruh laskarnya yang ditahan dibebaskan. Munarman mengaku rela menanggung hukuman seluruh anak buahnya. "Munarman bilang, kalau perlu semua laskar yang ditahan dibebaskan, saya yang menggantikannya," kata salah satu tim pengacara Munarman, Syamsul Bachri Radjam di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (9/6/2008). Dalam kasus penyerangan terhadap Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) di Monas 1 Juni lalu, polisi menetapkan sedikitnya 20 laskar FPI tersangka. Setelah sempat menjadi buronan selama hampir satu pekan, Munarman akhirnya menyerahkan diri ke Polda Metro Jaya. Munarman menyerah beberapa jam setelah pemerintah menerbitkan SKB tiga menteri soal larangan aktivitas Jemaah Ahmadiyah di Indonesia. "Sebelumnya tadi pukul 17.50 WIB, saya ditelepon Munarman menggunakan private number, dia bilang saya akan menepati janji tunggu saya di Polda," ungkap Syamsul.

Dicecar 29 Pertanyaan, Munarman Kelelahan

Jakarta - Panglima Komando Laskar Islam Munarman langsung menjalani pemeriksaan intensif sesaat setelah menyerahkan diri ke kepolisian. Mantan Ketua YLBHI inipun mengaku lelah. "Beliau sangat lelah," kata salah satu pengacara Munarman, Syamsul Bachri Radjam di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (10/6/2008). Dalam pemeriksaan yang masih berlangsung hingga kini, Munarman telah dicecar 29 pertanyaan terkait insiden penyerangan di Monas 1 Juni lalu. Menurut Syamsul, ada tiga pasal ancaman yang berkembang yang akan dikenakan kepada Munarman. Pasal KUHP 160 tentang penghasutan, Pasal KUHP 170 tentang pengeroyokan, dan Pasal KUHP 351 jo pasal 55 KUHP tentang penganiayaan. "Terkait penangkapan dan penahanan, kita belum lihat karena batasnya 1x24 jam," imbuhnya.

Munarman Ingin Polisi Bebaskan Rizieq cs

Jakarta - Panglima Komando Laskar Islam Munarman menyatakan bertanggung jawab atas insiden Monas 1 Juni lalu. Munarman ingin seluruh laskar FPI yang ditahan dibebaskan. "Dia meminta agar laskar-laskar Islam yang ditahan dalam insiden Monas dibebaskan tanpa syarat," kata salah satu anggota Tim Pembela Mulim (TPM) Mahendradatta di Polda Metro Jaya, Senin (9/6/2008). Tujuh laskar FPI telah mendekam dalam tahanan Polda Metro Jaya sebagai tersangka insiden Monas. Satu di antaranya adalah Ketua FPI Habib Rizieq Shihab. Sedangkan belasan laskar FPI masih menjadi buron kepolisian. Dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) Munarman, mantan Ketua YLBHI itu mengatakan bertanggung jawab secara moral atas insiden penyerangan terhadap pendukung Aliansi Kebangsaan untuk Kebebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB). "Dia mengatakan bertanggung jawab secara moral atas apa yang dituduhkan atau beban yang harus diembannya," tuturnya.

Munarman Dikenai Pasal Berlapis

Jakarta - Panglima Komando Laskar Islam Munarman dijerat dengan pasal berlapis. Mantan Ketua YLBHI inipun terancam hukuman lebih dari lima tahun penjara. "Kemungkinan pasal (KUHP) yang dikenakan pasal 160 dan 170. Statusnya tersangka," kata salah satu anggota Tim Pembela Mulim (TPM) Mahendradatta di Polda Metro Jaya, Senin (9/6/2008). Pasal 160 KUHP berkenaan tentang penghasutan, sedangkan pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan. Kedua pasal tersebut memberikan ancaman hukuman lebih dari lima tahun penjara. Dengan ancaman hukuman lebih dari lima tahun penjara, Munarman kemungkinan besar juga akan ditahan. Namun, kepastian penahanan masih harus menunggu pemeriksaan selama 1x24 jam. "Munarman sedang diperiksa, paling lambat penentuannya 24 jam (apakah Munarman) ditahan atau tidak," tukasnya. Munarman menyerahkan diri ke Polda Metro Jaya sekira pukul 19.55 WIB, Senin 9 Juni. Dengan demikian, kepastian penahanan Munarman bisa diketahui sekira pukul 20.00 WIB, 10 Juni.

Munarman Gugat Kapolda dan Kapolri

Jakarta - Panglima Komando Laskar Islam Munarman akan mengajukan gugatan praperadilan atas penggeledahan dan penyitaan barang miliknya. Gugatan akan ditujukan kepada Kapolda dan Kapolri. "Kita juga akan melakukan praperadilan terkait penyitaan dan penggeledahan yang dilakukan aparat kepolisian karena tidak sah secara hukum," kata salah satu tim pengacara Munarman, Syamsul Bachri Radjam di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (9/6/2008). Gugatan akan dilayangkan di PN Jakarta Selatan, Kamis 12 Juni mendatang. Gugatan ditempuh atas penggeledahan dan penyitaan yang dilakukan aparat kepolisian di kediaman Munarman di Perumahan Bukit Modern Blok G5 No 8, Pondok Cabe, Pamulang.Dalam penggeledahan itu, polisi menyita sejumlah barang pribadi milik Munarman, seperti RUU Rahasia Negara, buku tabungan Bank Mega, laporan Komnas Perempuan, dan hardisk. "Barang-barang yang disita itu tidak ada kaitannya dengan insiden Monas. Itu merupakan barang-barang dia sebagai pengacara," jelasnya.

AKKBB Akan Ajukan Judicial Review UU 1/1965


Jakarta - Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) akan mengajukan judicial review UU No 1 PNPS Tahun 1965 tentang pencegahan penodaan agama. "Teman-teman di aliansi akan melakukan judicial review ke Mahkamah Konstitusi (MK) terhadap UU No 1 PNPS 1965," ujar Koordinator AKKBB Anick HT kepada okezone, Jakarta, Senin (9/6/2008).Mengenai waktunya, Anick belum dapat memastikan. Sebab, masih menunggu finalisasi seluruh dokumen yang akan dipersiapkan untuk melakukan judicial review. Dia menegaskan, SKB yang dikeluarkan pemerintah mengenai pelarangan berbagai aktivitas jamaah Ahmadiyah merupakan pelanggaran konstitusi kebebasan beragama dan berkeyakinan. Oleh sebab itu, UU No 1 PNPS Tahun 1965 harus segera direvisi.Selain itu, Anick mengatakan, poin yang dicantumkan dalam SKB tersebut dinilai sangat rancu dan tidak jelas. Dia mempertanyakan, jika setiap kegiatan jamaah Ahmadiyah dilarang. Sebab, seluruh kegiatan Ahmadiyah merupakan ibadah, seperti pemeluk islam lainnya. "Kegiatan jamaah Ahmadiyah ini kan ibadah, masa ibadah dilarang. Konsekuensinya, seluruh ibadah jamaah Ahmadiyah dilarang," ungkapnya. Biar bagaimanapun, pelarangan ini tidak akan mempengaruhi keyakinan para jamaah Ahmadiyah. "Itu sudah menjadi keyakinan dan masuk ke hati mereka," katanya.

Pemerintah Akhirnya Keluarkan SKB Ahmadiyah


Jakarta - Surat Keputusan Bersama (SKB) antara Depdagri, Depag dan Kejagung tentang ajaran Ahmadiyah telah ditandatangani dan dirilis. SKB itu mengingatkan Jemaah Ahmadiyah untuk kembali ke ajaran agama Islam. "Perlu kami tegaskan bahwa SKB ini bukan intervensi negara terhadap keyakinan seseorang melainkan upaya pemerintah dalam menjaga dan membentuk ketertiban masyarakat," kata Menteri Agama Maftuh Basyuni saat menggelar keterangan pers di Departemen Agama, Jakarta, Senin (9/6/2008).Dalam isi keputusannya, ketiga menteri lebih menekankan untuk memberi peringatan dan memerintahkan pada masyarakat untuk tidak menceritakan, menganjurkan atau mengusahakan dukungan untuk melakukan penafsiran tentang suatu agama yang dianut di Indonersia atau melakukan kegiatan keagamaan yang menyerupai kegiatan keagamaan dari agama yang diakui di Indonesia.SKB ini memberi peringatan pada jemaah Ahmadiyah yang mengaku agama Islam untuk menghentikan penafsiran dan kegiatan yang menyimpang dari ajaran Islam. "Jika pengurus jemaah Ahmadiyah tidak mengindahkan peringatan ini, akan dikenakan sanksi," tegas Maftuh

Tuesday, June 03, 2008

Kronologis Provokasi Monas 1 Juni 2008


Front Pembela Islam (FPI) mengeluarkan kronologis peristiwa rusuh yang terjadi pada hari Minggu, I Juni 2008 di Silang Monas. Inilah kronologisnya: Massa Hizbut tahrir Indonesia berkumpul bersama ormas Islam lainnya melakukan aksi menolak kenaikan BBM di Jakarta menuju Istana negara. silahkan buka website resmi HTI. Di antaranya adalah: Perwakilan Serikat Kerja PLN, HTI, FPI, dan sebagainya. Demo ini sudah mendapatkan izin dari aparat kepolisian setempat dengan pengawalan yang rapih dan ketat. Dengan kata lain demo ini adalah kegiatan yang resmi dan legal berdasarkan UU yang berlaku di republik ini. Pada saat yang bersamaan muncullah kelompok yang menamakan dirinya Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan berkeyakinan (AKK-BB) yang nota bene adalah pro Ahmadyah.

Seperti yang dilansir dalam siaran TV mengenai kegiatan AKK-BB ini sebelumnya tidak diperkenankan oleh Kepolisian terkait untuk melakukan aksi di wilayah Monas, Karena akan berbenturan dengan pihak yang tidak mendukung acara mereka. dengan kata lain, kegiatan AKK-BB ini tidak mendapat izin untuk melakukan kegiatan di wilayah Monas. Melihat gelagat negatif ini, Pihak FPI mengisntruksikan beberapa personilnya untuk mengetahui apa yang dilakukan oleh AKK-BB ini di wilayah aksi demonstrasi HTI. Ternyata mereka melakukan orasi yang menjelekan salah satu Ormas Peserta Demo dengan mengatakan " Laskar Setan" dan sebagainya. Mendengar hal itu, personil FPI segera melaporkan kepada Laskar FPI mengenai temuan orasi tersebut.

Beberapa laskar FPI segera meminta klarifikasi kepada pihak AKK-BB mengenai hal ini. Pihak AKK-BB berusaha mengelak dan menjawab dengan sikap yang arogan sehingga membuat Laskar FPI kesal. Arogansi AKK-BB ini semakin menjadi dengan mengeluarkan sepucuk senjata Api dan menembakkan ke Udara 1 kali. Mendengar letusan ini, Laskar FPI mencegah perbuatan tersebut tapi ditanggapi dengan tembakan ke udara hingga 4 kali. Melihat aksiyangarogan dan sok Jagoan, Laskar FPI makin kesal dan langsung melakukan pemukulan terhadap provokator. Tidak ada pihak anak-anak dan wanita yang menjadi sasaran amarah pihak FPI. Hanya oknum yang sok Jagoan dan Arogan yang telah mengejek dan menghina kafir kepada laskar FPI yang menjadi sasaran empuk di kerumunan massa aksi Demonstrasi BBM ini. Beruntung tidak semua elemen massa demo ini ikut memukuli pihak AKK-BB.

Diduga, AKK-BB adalah kelompok bersenjatayangsengaja disusupkan di dalam kegiatan demo BBM minggu 1 Juni 2008 di Monas dengan menyertakan anak kecil dan wanita dengan itikad menjatuhkan opini BBM menjadi opini pembubaran FPI dengan melakukan provokasi sebutan Laskar Kafir dan tembakan senjata api. Kondisi terakhir pihak FPI menjadi obyek makian masyarakat bahkan intimidasi oleh Nahdlatul ulama dan elemen-elemen nya sehingga Fitnah perjuangan semakin terbukti kebenarannya bahwa Dakwah di Jalan Allah SWT akan ditebus oleh fitnah, intimidasi, makian negatif opini oleh kafirun dan munafikun bahkan kelompok orangyangmengatas namakan ahli ilmu dan ibadah seperti NU dan elemen2nya. (okezone)

Ketua DPR : Kekerasan Karena Pemerintah Ambangkan Kasus Ahmadiyah


Ketua DPR Agung Laksono mengimbau semua pihak untuk saling menahan diri dan jangan sampai teror dilawan lagi dengan counter teror, karena semua itu bertentangan dengan jiwa bangsa Indonesia yang menjunjung tinggi pluralisme dan toleransi. Terkait dengan bentrokan antara massa Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama (AKKB) dengan Front Pembela Islam (FPI) pada Ahad (1/6), Agung menyesalkan, tindakan kekerasan semacam itu tidak boleh dibiarkan terus terjadi di negara ini. Politik pembiaran, menurut Agung, justru semakin berbahaya untuk masyarakat. Apalagi suhu politik terus meningkat menjelang 2009.

"Karena itu DPR berharap kepolisian mengambil langkah-langkah mengungkap pelaku kekerasan itu. Siapa komandonya dan apa maksudnya, " ujarnya. Ia menilai, insiden kekerasan yang terjadi antara massa FPI dan kelompok AKKBB itu merupakan sinyal negatif setelah pemerintah terlalu lama mengambangkan persoalan Ahmadiyah ini. "Jangan terus dibiarkan masalah (Ahmadiyah) ini. Segera ambil keputusan yang bijaksana, " katanya.

Senada dengan itu, Partai Keadlian Sejahtera (PKS) juga ikut menyesalkan bentrokan di Monas. Kekerasan model ini, menurut sikap resmi Ketua Fraksi PKS Mahfudz Siddiq, harus segera diakhiri. "Berbagai persoalan di negeri ini tidak bisa diselesaikan dengan cara kekerasan, apa pun alasannya. Setiap warga atau kelompok punya hak menyampaikan aspirasinya atas berbagai persoalan. Namun, harus dengan cara-cara damai, dialogis, dan elegan, " kata Mahfudz dirinya khawatir, konflik fisik hanya akan mencoreng nama baik kelompok dan bangsa. Dan akan menjadi bahan bakar yang bisa menyulut destabilitas politik dan sosial di tengah-tengah kondisi masyarakat yang sedang resah akibat tekanan ekonomi yang berat.

Mahfudz berharap pemerintah sebagai pemegang otoritas kekuasaan, hukum, dan keamanan harus tegas sekaligus mampu mengantisipasi potensi-potensi konflik.Secara terpisah, Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Jimly Asshiddiqie mengimbau juga AKKBB agar mawas diri dan menghentikan provokasi. "Jangan lagi ada peristiwa seperti itu (penyerangan), malu kita. Mari kita bersama-sama menenangkan suasana. AKKBB agar mawas diri, menghentikan provokasi dan jajaran NU, Muhammadiyah, dan FPI sampai ke pelosok Tanah Air tidak terprovokasi, " kata Jimly kepada wartawan di Gedung Mahkamah Konstitusi. (okezone)

Habib Rizieq : Bukan FPI yang Bubar, Tapi Gus Dur yang Bubar


Ketua Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab menyatakan bahwa pernyataan mantan Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur yang minta agar FPI dibubarkan sama sekali tak berdasar. Menurut dia, hanya segelintir orang yang menghendaki pembubaran FPI. Ia bahkan mengklaim bahwa mayoritas rakyat Indonesia justru masih menginginkan keberadaan FPI. "Saya ingat, waktu Gus Dur masih jadi Presiden, di salah satu TV swasta dia pernah mengatakan akan membubarkan FPI. Empat bulan kemudian, malah dia yang bubar. Yang tidak suka keberadaan FPI hanya segelintir orang. Kalau dia (Gus Dur) menyuruh membubarkan FPI, bukan FPI yang bubar. Tapi Gus Dur yang bubar. Jangankan satu Gus Dur, satu juta Gus Dur pun akan kami lawan!" kata Rizieq di maskas FPI, Petamburan, Jakarta Pusat, Senin (2/6).

Ucapan Rizieq ini kemudian disambut teriakan "Allahu Akbar" oleh massa FPI. Ia juga mengatakan, adanya pemberitaan bahwa penyerangan terhadap markas FPI di Cirebon dilakukan oleh massa Nahdlatul Ulama (NU) hanyalah upaya untuk membenturkan FPI dan NU. "Tidak ada satupun ormas Islam yang mendukung Ahmadiyah. NU sebagai organisasi ahlusunnah wal jamaah mustahil membela dan mendukung Ahmadiyah, saya sudah mendengar penyataan Kyai Hasyim Muzadi yang merupakan tokoh dan pimpinan NU yang meminta pelarangan Ahmadiyah. Jadi, jangan oknum yang mengatasnamakan NU, Banser, mengatasnamakan Pondok Pesantren, dan Kyai untuk mengadu domba FPI dan NU, " tegas Rizieq.

Untuk mencegah meluasnya protes umat Islam tersebut, Habib Rizieq mendesak pemerintah segera membubarkan Ahmadiyah, dan mengusut para pendukung yang telah mengeksploitasi wanita, anak-anak dan orang cacat, serta dengan jangan sengaja membuat acara untuk memancing kerusuhan bahkan membawa senjata api, dan meletuskannya di tempat umum. Ia juga mengingatkan kepada Laskar Islam untuk selalu siaga perang melawan Ahmdiyah dan para pendukungnya. " Jadi kita minta Kapolri untuk mengusut dan menangkap mereka (pendukung Ahmadiyah). Kita tidak akan berhenti untuk memperjuangkan pembubaran Ahmadiyah, hidup mulia atau mati syahid, " tandasnya. Senada dengan itu, Ketua Forum Umat Islam (FUI) H. Mashadi juga mendesak pemerintah segera menerbitkan keputusan tentang Ahmadiyah, karena jika tidak berarti telah membiarkan terjadinya instabilitas di dalam negeri. (okezone)

Aksi AKKBB Provokasi Menantang Umat Islam


Komando Laskar Islam (KLI) melakukan klarifikasi atas sejumlah fakta yang berkembang seputar insiden Monas yang terjadi hari Ahad(1/6) kemarin di Lapangan Silang Monas, Jakarta. Panglima KLI Munarman mengoreksi pemberitaan hari ini yang menyatakan bahwa penyerangan dilakukan oleh Front Pembela Islam (FPI). "Saya membuka berita-berita hari ini, ada akurasi yang sangat parah yang menyatakan bahwa FPI yang menyerbu. Hari ini, saya katakan bahwa yang kemarin mendatangi Monas adalah Komando Laskar Islam, yang merupakan gabungan dari laskar-laskar seluruh ormas Islam Indonesia. Perlu ditegaskan bahwa aksi kemarin merespon undangan terbuka dan untuk mengamankan aksi tolak kenaikan harga BBM, " papar Munarman kepada para wartawan di Markas FPI, kawasan Petamburan, Jakarta Pusat, Senin (2/6) siang ini.

Menurutnya, aksi ini dalam rangka mengamankan tolak kenaikan BBM adalah legal berdasarkan undangan terbuka, tetapi ketika kumpul di Istiqlal pihaknya mengetahui AKKBB tetap melanjutkan aksinya yang mencuri momentum peringatan lahirnya Pancasila 1 Juni. "Perlu ditegaskan bahwa aksi kemarin merespon undangan terbuka dan untuk mengamankan aksi tolak kenaikan harga BBM. Sementara, aksi yang mereka lakukan (AKKBB) itu memang untuk menyatakan dukungan kepada Ahmadiyah, bukan untuk peringatan hari Pancasila. Saya lihat ada spanduk yang bertuliskan tolak SKB Ahmadiyah, " jelasnya

Sebelum memulai jumpa pers, KLI yang didampingi oleh Forum Umat Islam FUI) dan Tim Pengacara Muslim (TPM) memutar sebuah video yang memperlihatkan seorang peserta aksi berkaos putih dengan sebuah pita merah putih di lengan kirinya sempat mengeluarkan sebuah senjata api. "Yang menggunakan pita merah itu adalah massa AKKBB. Kalau memang mereka aksi damai, untuk apa bawa senjata api. Kami juga mengklarifikasi pernyataan yang menyatakan bahwa kami menganiaya wanita, anak-anak dan orang cacat. Itu sama sekali tidak benar, fitnah belaka!, " tegasnya. Munarman kemudian memanggil seorang bocah kecil yang tertangkap beberapa kamera, tersudut di dinding dan menangis. Bocah itu adalah anak dari salah satu anggota KLI, Ustadz Tubagus Sidik.

"Aksi AKKBB adalah bentuk provokasi untuk menantang Islam. Pendukung Ahmadiyah telah dengan sengaja melibatkan orang-orang non-Islam yang tidak sepatutnya ikut campur dalam urusan umat Islam terkait Ahmadiyah, sehingga berpotensi untuk memperluas konflik antarumat beragama, " lanjut dia. Menanggapi adanya laporan kepada Mabes Polri atas insiden tersebut, Munarman menyatakan tak gentar. (okezone)

 
© 2009 :: Rio's Blog | Love Aswaja ::. All Rights Reserved | Powered by Blogger
Blogger Layout by psdvibe | Bloggerized By LawnyDesignz |Modern Home Design