Thursday, July 31, 2008

Mengintip Indahnya Surga


Pernahkah Anda membayangkan berada di sebuah kebun buah, kemudian buah-buah tersebut menjulurkan diri agar mudah Anda petik? Pernahkah Anda bertemu bidadari jelita yang apabila turun ke bumi, sekelilingnya akan terang benderang dan penuh keharuman? Dan terbayangkah Anda memiliki kekuatan setara seratus laki-laki untuk menikmati seratus bidadari tersebut, setiap hari? Saat itu, istri Anda akan menjadi permaisuri yang lebih cantik dan menggairahkan daripada bidadari-bidadari tersebut.

Surga, dipenuhi taman-taman indah yang tanahnya dari kasturi dan za’faran. Bangunannya terbuat dari permata, menjulang tinggi enam puluh mil. Kamar-kamarnya terbuat dari yakut merah, zamrud hijau, atau mutiara putih. Mungkin Anda akan bertanya, siapa yang pertama kali memasukinya dan siapa pula yang terakhir?

Buku karya Syaikh Mahir Ahmad Ash-Shufi ini akan menjelaskan tentang surga lebih rinci dari A hingga Z. Untaian mutiara hikmah dari Al-Qur’an dan hadits yang dihadirkan akan membuai kita seperti berada dalam kenikmatan tersebut, yang belum pernah terbayangkan sebelumnya. Penasaran?

Aminah, The Greatest Love; Pahit Manis Kisah Hidup Ibunda Nabi


Penulis : Abdus Salam al-Asyri
Tebal : 282 hlm.
Ukuran : 16 x 25 cm.

Rasulullah saw. sangat memuliakan kaum ibu. Banyak riwayat atau hadits Rasulullah saw. yang membuktikan hal tersebut. Kenyataan itu membawa kita kepada banyak pertanyaan, tentang siapakah ibunda dari Rasulullah saw., sosok yang pasti diagungkan beliau. Buku ini banyak menjawab pertanyaan kita tentang Aminah binti Wahab, perempuan yang terpilih untuk melahirkan Muhammad saw. Pada usia yang masih belia, Aminah telah terkenal di seantero Mekah dengan kecantikan jasmani dan perilakunya. Nasib membawanya menuju Abdullah, pemuda yang mempersunting dalam sebuah pernikahan paling penting dalam notulasi sejarah manusia.

Shalatlah Seperti Rasulullah


Penulis: K.H. Zubeir S. Abdullah, Lc
Penerbit: Fikri
Cetakan: I, 2007
Tebal: xvi+392 hlm

Shalat dalam Islam mempunyai kedudukan yang sangat tinggi dan mulia, yang tidak bisa ditandingi oleh ibadah mana pun. Rasulullah saw bersabda, ''Barangsiapa yang memelihara shalatnya maka shalatnya akan menjadi cahaya serta menjadi bukti (kepatuhannya kepada Allah) dan keselamatan pada hari kiamat. Barangsiapa tidak memelihara shalatnya maka dia tidak memiliki cahaya, tidak pula memiliki bukti, serta tidak akan selamat, dan pada hari kiamat dia akan bersama Qarun, Fir'aun, Haman, dan Ubay bin Khalaf.'' Untuk bisa melaksanakan shalat dengan baik dan benar tentu kita harus mengikuti shalat yang diajarkan oleh Rasulullah saw. Hal itu sesuai dengan pesan Rasulullah, ''Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku shalat.''

Buku ini berusaha menyajikan tatacara shalat sebaik dan semudah mungkin, sesuai yang diajarkan Rasulullah SAW. Pertama, bacaan shalat ditulis dengan huruf Arab dan huruf Latin (transliterasi), untuk membantu mereka yang belum menguasai tulisan Arab. Kedua, bacaan shalat diterjemahkan dan diartikan per kata. Memahami bacaan shalat akan mempermudah meraih kekhusyuan dalam shalat. Ketiga, khusus cara shalat disajikan dalam bentuk bimbingan yang ringkas, sehingga memudahkan kalangan yang baru mempelajarinya. Keempat, buku ini mencakup semua macam shalat, baik yang wajib maupun sunnah yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Tak berlebihan kiranya kalau buku ini disebut sebagai bimbingan shalat lengkap.

Banyak hal yang selama ini jadi pertanyaan kaum Muslimin dibahas dan dijawab dalam buku ini. Misalnya, wudhu mengusap sepatu, apakah tidur membatalkan wudhu, termasuk praktik yang benar mengenai cara ruku, cara sujud, cara duduk di antara dua sujud dan sebagainya. Buku ini sangat penting bagi setiap Muslim agar bisa melaksanakan shalat seperti cara Rasulullah SAW. Makin sempurna shalat kita, insya Allah kita akan makin dekat kepada Allah SWT.

BE A GREAT COUPLE


Agar Suami dan Istri Saling Mencintai"

jika seorang suami memandang istrinya kemudian sang istripun memandangnya, maka Allah memandang mereka dengan pandangan kasih sayang. Jika suami merengkuh tangan istrinya, maka dosa mereka akan berjatuhan dari sela-sela jari mereka. Ibnu Abbas berkata, Saya berhias untuk istri sebagaimana istri saya berhias untuk diri saya. Saya tidak mau mengambil seluruh hak saya atas dirinya, karena dia pun akan menuntut haknya atas dirinya. "...Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma'ruf..."(AlBaqarah : 228)

Lentera Hati: Kisah dan Hikmah Kehidupan


Hati sifatnya seperti yang diisyaratkan oleh kata padanannya, kalbu. Kalbu berasal dari bahasa Arab yang berakar dari kata kerja qalaba yang berarti ‘membalik’. Dengan kata lain, hati berpotensi untuk berbolak-balik, yaitu di satu saat merasa senang dan di saat lain merasa susah, atau suatu kali mau menerima dan suatu kali menolak. Hati memang tidak konsisten, kecuali yang memperoleh bimbingan cahaya Ilahi. Dari sinilah, lentera diperlukan bagi hati manusia.

Lentera Hati adalah sekumpulan tulisan yang memiliki kekayaan topik beraneka ragam karya seorang pakar tafsir kondang yang salah satu buku karyanya, “Membumikan” Al-Quran, meraih penghargaan “Buku Terlaris Mizan 1993”. Ditulis dengan gaya bahasa populer dan lugas (tidak berbelit-belit), buku ini diharapkan dapat membantu pembacanya untuk meraih—walaupun redup—secercah cahaya Ilahi guna menerangi hati yang gundah, gelisah, dan tidak memiliki kejelasan arah. Penulis berupaya mengangkat topik-topik aktual dan hangat yang beredar di dalam masyarakat, untuk kemudian dibahasnya secara jernih dengan menjadikan Al-Quran dan hadis-hadis Nabi Saw. sebagai sumber rujukannya.

Lentera Ilahi: 99 Wasitat Imam Ja‘far Ash-Shadiq


Lentera Ilahi terdiri atas sembilan puluh sembilan bab. Setiap bab merupakan pendahuluan dari bab berikutnya, yang menuntun pembaca untuk melewati spektrum yang luas dari kebijakan abadi, bagaikan sebuah lentera di sepanjang lorong kehidupan. Pengarang menjelaskan makna-makna batiniah dari amalan-amalan lahiriah yang berkisar pada perilaku praktis sehari-hari hingga praktik-praktik peribadatan, ajaran-ajaran moral dan etika, serta ajaran-ajaran pokok agama.

Buku yang ringkas ini merupakan tuntunan praktis dan bercakupan luas yang bermanfaat bagi orang-orang yang ingin menggali khazanah batiniah mereka.

Rahasia Yang Maha Indah


Perjumpaan dengan Yang Mahalembut, Yang Mahakuasa, dan Yang Mahakasih acap kali memahatkan jejak yang teramat indah dan mulia pada hati setiap hamba. Kerap kali mereka tak bisa mengungkapkan pengalaman batin mereka dengan kata-kata. Apa yang terucap tak selamanya menggambarkan yang teralami. Syair, hikayat, dan munajat sering mereka jadikan sarana untuk mengungkapkan apa yang dirasa. Karena itulah keindahan dan kehalusan senantiasa mewarnai karya-karya para wali.

Keindahan dan keluwesan itulah yang kita rasakan ketika membaca karya-karya Ibn Athaillah, termasuk Lathaiif al-Minan yang ada di tangan pembaca. Rahasia yang mahaindah dan misteri yang mahacantik tak bisa diungkapkan kata-kata. Namun, dengan tulus hati, Ibn Athaillah memberi kita kunci untuk membuka pintu-pintu khazanah yang selama ini hanya misteri. Dengan gaya tutur yang menawan, ia mengajak kita menapaki Jalan Ilahi. Ia menuntun kita menghindari jurang dan palung kesesatan. Kedalaman makna Alquran dan hadis yang mulia disajikan dengan cara yang paling memesona. Jika Muhammad Abduh bilang bahwa al-Hikam "nyaris seperti Alquran", Abdul Halim Mahmud menyebut Lathaiif al-Minan adalah mutiara yang terpendam di kedalaman samudra.

Buku ini penuh berkah, karena menceritakan dua sosok agung yang telah mencapai puncak ketinggian ruhani: Abu al-Hasan al-Syadzili r.a. dan Abu al-Abbas al-Mursi r.a. Buku ini pun teramat berharga karena setiap pembaca akan mendapatkan pengetahuan yang bermanfaat. Ibnu Athaillah tak melewatkan penjelasan tentang berbagai persoalan yang selama ini pelik dan sulit dipahamiserta hal-hal istimewa lainnya.

Merasakan Manisnya Iman


Inilah pedoman ringkas mengenai dasar-dasar keimanan dan petunjuk praktis bagi para penempuh-pemula jalan ruhani—jalan menuju keselamatan dan kebahagiaan abadi—dari dua ulama klasik. Imam al-Birgawi mengupas langkah pertama seorang mukmin dalam menata kembali prinsip-prinsip keimanan dan keislamannya (dari tauhid, jatuh hati pada Nabi, hingga hakikat akhirat) untuk ia terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Ibn ‘Arabi menyodorkan: cara mengenal dan bergaul dengan Allah, dengan diri sendiri, dan dengan sesama manusia secara benar; metode menaklukkan hasrat nafsu, strategi menghadapi tipu daya setan, dan seni memenangkan pergulatan hidup di dunia ini.

Begitu ringkas, memang. Tapi, bab-bab pendek dalam buku ini kadang bak sepercik api yang mampu membakar keraguan di dada; kadang bak secercah cahaya yang memuat keyakinan di hati menyala-nyala.

"Inilah wasiat dan harapan terakhirku kepada para pencari Kebenaran: aku berusaha menghimpun dan menuliskan sedikit yang kuketahui dengan ungkapan yang mudah dipahami. Semoga dapat mengingatkan bahwa kita semua akan beranjak pergi dari dunia yang fana ini.”
- Imam al-Birgawi
"Buku ini ditulis untuk menjawab pelbagai pertanyaan mengenai apa yang akan dipercayai dan apa yang akan dilakukan seorang beriman pada permulaan, sebelum melakukan apa pun yang lain.”
- Ibn ‘Arabi

Imam al-Birgawi adalah cendekiawan dan ahli etika muslim dari periode Turki Usmani, yang hidup pada masa kejayaan Imperium Turki Usmani, pada abad ke-16. Ia menulis buku legendaris yang pengaruhnya masih terasa hingga sekarang : Tarekat Muhammad.

Sunday, July 27, 2008

MUI Pantau Ahmadiyah, Jika Langgar SKB Akan Keluarkan Keppres


Meski tidak terlibat secara langsung dalam penyusunan Surat Keputusan Bersama (SKB) tiga menteri tentang Ahmadiyah, namun Majelis Ulama Indonesia terus memantau aliran itu, dan berdasarkan pemantauan MUI sejak terbit SKB itu tidak sedikit penganut Ahmadiyah yang kembali ke jalan yang benar. "Dari laporan pemantau, banyak warga Ahmadiyah yang kembali bersyahadat secara benar, seperti di Sukabumi, Kuningan dan sejumlah daerah, ” kata Sekretaris Umum Ichwan Sam kepada wartawan, di Kantor MUI Pusat, Jl. Proklamasi No. 51 Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (25/7). Ia mengakui, MUI tidak pernah terlibat dalam penyusunan SKB tersebut, akan tetapi merupakan bagian yang mempermasalahkan. "SKB banyak yang meramaikan karena tidak sesuai harapan, tapi MUI menerima sebagai bagian dari proses tentang Ahmadiyah, " ujarnya.

Seperti diketahui, Menteri Agama, Jaksa Agung dan Menteri Dalam Negeri telah menandatangani Surat Keputusan Bersama (SKB) nomor 3 tahun 2008, nomor Kep-033/A/JA/6/2008 dan nomor 199 tahun 2008, tanggal 9 Juni 2008 tentang peringatan dan perintah kepada penganut, anggota, dan/atau anggota pengurus jemaat Ahmadiyah Indonesa (JAI) dan warga masyarakat. Menurut Ichwan, meski pemerintah sudah mengeluarkan SKB, MUI terus memantau keberadaan Ahmadiyah di Indonesia. Upaya itu antara lain untuk meredam timbulnya gejolak di masyarakat. "MUI terus pantau, jika ada pelanggaran pemerintah harus mengeluarkan Keppres (Keputusan Presiden), " imbuhnya.

Dua Penghargaan untuk Mantan Pengurus MUI

Sementara itu, sehubungan dengan kegiatan MUI yang merayakan milad ke 33 pada Sabtu, 26 Juli 2008, didampingi dua Ketua MUI Amidhan dan Nazri Adlani serta sekretaris Zainut Tauhid, Ichwan Sam menjelaskan, kegiatan tasyakuran hari lahir organisasi yang didirikan 26 Juli 1975 ini diawali dengan Khutbah Milad yang akan disampaikan Ketua Umum KH MA Sahal Mahfudz. Pada hari yang sama digelar refleksi perjalanan MUI selama 33 tahun, lalu dialog para ulama dan tokoh, serta penghargaan kepada sejumlah media massa dan dua mantan pengurus yang telah wafat, yaitu Husein Umar yang merupakanKetua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) Husein Umar, dan mantan Bendahara Umum MUI HM Syureic.

Dalam kesempatan itu Ketua MUI Amidhan mengatakan, perjalanan MUI selama 33 tahun pertama kali dipimpin oleh Prof Buya Hamka, dilanjutkan KH Syukri Ghazali, KH Hasan Basri, Prof KH Ali Yafie, dan sekarang ini oleh KH DR MA Sahal Mahfudz. Ichwan Sam menambahkan, menjelang bulan suci Ramadhan MUI akan menggelar dialog sebagai upaya penyatuan awal dan akhir bulan Ramadhan. MUI juga akan memantau tayangan pada bulan suci itu, apakah mengganggu kekhusuan umat dalam menjalankan ibadah puasa. (eramuslim)

Hidayat: Syariat Tak Perlu Ditakuti


Penerapan syariat dalam berbagai aspek kehidupan tidak perlu ditakuti, sebab diterapkannya syariat bukan berarti menghilangkan keberagaman yang ada di tengah bangsa Indonesia, tetapi justru menghadirkan maslahat (manfaat) sebanyak-banyak bagi masyarakat. Demikian ditegaskan Ketua MPR RI Dr Hidayat Nur Wahid (HNW) ketika berbicara dalam Talkshow "Peluang dan Tantangan Islam dalam Mewujudkan Indonesia Bermartabat", dalam rangkaian acara Festival Wajah Muslim Indonesia di Auditorium Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia Depok, Kamis (24/7). Menurutnya, secara prinsip sebetulnya syariat sudah diterima dalam kehidupan publik di Indonesia. Terbukti dengan berkembangnya Bank Syariah, Asuransi Syariah dan lembaga syariah lainnya. Bahkan perbankan konvensional pun juga sudah membuka konter-konter layanan syariah. "Ternyata terbukti, syariah itu juga tidak selalu menjadi momok, " katanya.

Namun, lanjutnya, ada sebagian pihak yang menafsirkan syariah sebagai sesuatu yang serba tidak boleh, sehingga akibatnya orang jadi phobia pada syariat. Selain itu, Hidayat mengatakan, ada juga yang memang sengaja menghadirkan phobia terhadap syariat, dengan membuat kajian bahwa seolah-olah jika syariat diterapkan maka Indonesia akan bubar dan semacam itu. "Dua-duanya sama-sama salah. Yang benar, dalam Al-Qur'an dan Sunnah, syariat tidak eksplisit dimaknai sebagai hukum. Jadi, syariat adalah yang merealisasikan kemaslahatan. Di mana ada maslahat, di situlah syariat, " paparnya. Kemaslahatan bagi bangsa Indonesia, kata Hidayat, adalah tetap NKRI, masyarakat yang tidak lagi miskin, menjadi sejahtera dan maju, itulah makna syariat. Hal inilah yang semestinya ditampilkan oleh umat Islam Indonesia.

Wajah muslim Indonesia sendiri, Ia menyatakan, sesuai dengan bhinekanya wajah bangsa Indonesia. Sejarah mencatat, pejuang-pejuang muslim di seluruh Indonesia mendarmabaktikan perjuangannya untuk kemerdekaan Indonesia. "Sejarah mencatat, Islam yang masuk ke Indonesia adalah Islam yang berwajah damai. Masuk dengan cara damai, berkembang dengan damai pula. Tetapi, tetap mampu menunjukkan etos perjuangan yang tinggi untuk memerdekaan bangsa dari penjajahan, " ujarnya. Etos perjuangan itu, tambahnya, harus terus dipertahankan dan dikembangkan oleh umat Islam Indonesia saat ini. Kata kuncinya adalah pembinaan dan keteladanan dari semua pihak.

"Saat ini kita sedang krisis keteladanan. Maka, semua harus berupaya menjadi figur teladan. Sekecil apapun, setiap kita harus menghadirkan keteladanan. Jangan takut menghadirkan wajah muslim yang bermartabat, karena inilah yang akan melahirkan Indonesia yang bermartabat, " tandasnya. (eramuslim)

Thursday, July 24, 2008

Anak Indonesia Lebih Kenal Sincan dan Teletabis daripada Nabi


Si Raja Dongeng Kusumo Priyono merasa prihatin dengan tayangan TV di Indonesia yang tidak mendidik dan mengandung nilai-nilai keagamaan sehingga kini anak-anak lebih mengenal tokoh kartun seperti Sincan dan Teletubis daripada para Rasul dan Nabi. Hal ini dikemukakan dalam seminar Pendidikan Madrasah dan Tantangan Global yang diselenggarakan oleh Departemen Agama di gedung MK, Jakarta, Rabu (23/7). “Perilaku anak Indonesia, saat ini kondisinya memprihatinkan, ini dampak globalisasi sangat berpengaruh sehingga anak Indonesia tak mengenal kebanggaan pada nabi Muhammad. Idolanya Sincan dan Telebutis,” katanya.

Gaya tayangan TV saat ini menurut pakar psikologi ini sama sekali tidak mencerminkan budi pekerti bangsa Indonesia. Tayangan yang bernuansa Islam kesannya juga pada hal-hal yang berbau mistik. “Kita perlu bersikap kritis, karena menyangkut moral adil, anak sampai dengan cucu kita yang akan mengalami degradasi. Orang jadi gampang bunuh diri, unggah-ungguh juga hilang,” terangnya. Tayangan asing yang memiliki latar belakang budaya yang bertolak belakang dengan Indonesia juga banyak disukai masyarakat. Ia menceritakan saat mengisi sebuah acara di Sumatra Barat harus ditunda sebenar karena bertepatan dengan tayangan Maria Mercedes. “Padahal budaya kita jauh berbeda, disana orang kumpul kebo dianggap biasa, selingkuh biasa, punya anak tanpa punya kawin juga dianggap wajar dan perkawinan hanya nomor dua,” imbuhnya.

Salah satu upaya untuk mengurangi dampak buruk globalisasi pada anak-anak adalah pendidikan di madrasah yang memberikan bekal agama. Sayangnya, berdasarkan pengalamannya mengajar di berbagai tempat, lembaga pendidikan Islam ini sangat ketinggalan.
“Sekolah di madrasah tak ada kebanggaan, padahal madrasah itu lapisan dasar bagi pembinaan akhlak bagi anak yang mengenalkan mereka pada agama,” katanya. Dan yang paling diperlukan, terutama bagi para pengambil kebijakan adalah keberanian untuk mengambil sikap tegas terhadap tayangan yang merugikan masyarakat. Ia mengaku dipecat dari lembaga sensor film gara-gara banyak menggunting film yang mengandung unsur pornografi. (NUonline)

Madrasah Diharapakan Mampu Netralisir Pengaruh Buruk Globalisasi


Globalisasi yang menyentuh seluruh aspek kehidupan umat manusia merupakan sesuatu yang tak dapat dihindari. Namun demikian, aspek negatif yang dibawanya dapat dinetralisir dengan nilai-nilai keagamaan. “Madrasah berada diantara kompetisi peradaban, ia sangat diharapkan untuk menetralisir pengaruh globalisasi melalui pendidikan Islam yang didasarkan rahmatan lil alamiin,” kata Prof Dr Muhammad Firdaus dalam acara seminar Pendidikan Madrasah dan Tantangan Global di Jakarta, Rabu (23/7).

Pendidikan madrasah diharapkan mampu mengkombinasikan antara kemampuan akademik dan profesionalitas dengan nilai-nilai spiritual sehingga menjadi pribadi yang utuh dan tangguh.
“Bagaimana mengisi spiritualitas yang memberi keseimbangan baru sebagai SDM yang professional, kreatif, inovatif, tetapi religius dan memiliki akhlakul karimah,” tandasnya. Hal tersebut bisa dicapai dengan desain kurikulum akademik dan non akademik yang baik dan fasilitas proses belajar yang mendukung. (NUonline)

Pimpinan PERSIS Tetapkan 1 Ramadhan


Pimpinan Pusat Persatuan Islam (Persis), telah mengeluarkan surat edaran mengenai keputuan penetapan 1 Ramadhan, I'dul Fitri dan I'dul Adha tahun 1429 H. Dalam surat bernomor 1428/ JJ-C.3/ PP/2008 itu, Persis menjelaskan bahwa berdasarkan hasil perhitungan Dewan Hisbah dan Rukyat Persis, maka Persis memutuskan bahwa tanggal 1 Ramadhan 1429 H jatuh pada hari Senin tanggal 1 September 2008 M. Hal ini karena ijtimak akhir Sya'ban 1429 H terjadi pada hari Ahad tanggal 31 Agustus 2008 pukul 03.00'04'' WIB dan ketinggian Hilal waktu maghrib di Pelabuhan Ratu : 5°.9'.45'' sementara di Jayapura 3°36'18''.

Sementara I'dul Fitri, 1 Syawal 1429 H jatuh pada hari Rabu tanggal 1 Oktober 2008 M. Karena ijtimak akhir Ramadhan 1429 H terjadi pada hari Senin tanggal 29 September 2008 pukul 15.14'.31'' WIB dan ketinggian Hilal waktu maghrib di Pelabuhan Ratu: -1°27' sementara di Jayapura : -3°18'20''. Adapun untuk I'dul Adha, Persis memutuskan jatuh pada hari Senin tanggal 8 Desember 2008. Karena menurut penghitungan mereka 1 Dzulhijjah 1428 H jatuh pada hari Sabtu tanggal 29 Nopember 2008 M. Hal ini karena ijtimak akhir Dzulqa'idah 1429 H terjadi pada hari kamis tanggal 27 Nopember 2008 M pukul 23.56'.47'' WIB. Dan ketinggian hilal waktu maghrib di Pelabuhan Ratu : -4°31'55,2'', sementara di Jayapura -6°11'48'' WIB.

Gerhana Bulan

Disamping itu Persis juga mengumumkan bahwa akan terjadi gerhana bulan parsial pada hari Ahad dini hari tanggal 15 Sya'ban 1429 H yang bertepatan dengan tanggal 17 Agustus 2008 M. Kontak awal gerhana terjadi pada pukul 02.35'.24'' WIB, pertengahan gerhana terjadi pada pukul 04.10'.00'' WIB. Adapun akhir gerhana terjadi pada pukul 05.44'.24'' WIB. Oleh karena itu Persis menghimbau kepada seluruh ummat Islam untuk melaksanakan shalat khusuf pada waktunya. (muslimdaily)

PBB & PKNU Ajak Parpol Islam Koalisi


Parpol berbasis Islam diimbau menggalang kekuatan untuk meraih kemenangan dalam Pemilu 2009. PBB dan PKNU pun mengajak parpol-parpol Islam di Indonesia berkoalisi. “Partai-partai berbasis Islam harus bergabung sejak awal agar memiliki kekuatan yang besar,” ujar Wakil Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Hamdan Zoelva pada seminar bertajuk ‘Membangun Poros Islam dalam Pemilu 2009? di Gedung YTKI Jl Gatot Subroto, Jakarta, Senin (21/7/2008). Senada dengan Hamdan, Ketua Dewan Mustasyar PKNU Ma’ruf Amin menilai parpol Islam harus bekerja keras memulihkan citranya bagi masyarakat. Konkretnya, parpol Islam harus menampilkan Islam yang nasionalis.

“Parpol Islam harus bersatu agar masyarakat kembali percaya. Setelah itu, legislatif harus mengambil langkah-langkah koordinasi yang efektif,” kata Ma’ruf. Sementara itu, juru bicara Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Ismail Yusanto berharap Poros Islam bisa menampung aspirasi umat Islam yang disalurkan melalui parpol-parpol Islam. “Aspirasi umat Islam itu ada dua. Pertama, bagaimana Indonesia ke depannya dipimpin orang amanah. Kedua, Indonesia yang diatur dengan sistem yang baik, yaitu syariat Islam. Bila itu dilakukan, Insya Allah ke depannya pemerintahan akan lebih baik,” jelas Ismail. (muslimdaily)

Perhatian Dunia Internasional Terhadap ISLAM Cemaskan VATIKAN

Kardinal Jean-Louis Tauran, pejabat VATIKAN untuk urusan hubungan antar agama-agama mengatakan, “Dunia saat ini terobsesi oleh Islam.” Ia menambahkan, “Kita tidak menginginkan berkembangnya perasaan bahwa agama-agama itu memiliki kelas sosial, atau bahwa di sana ada agama yang lebih baik dari yang lainnya.!” Tauran berkata, “Islam sangat penting sekali, akan tetapi di sana juga ada banyak agama di Asia yang juga besar dan Islam hanya satu agama. Sungguh, orang-orang benar-benar telah terobsesi oleh Islam.!”

Ia menjelaskan bahwa dirinya akan berangkat menuju India dalam waktu dekat untuk menyampaikan risalah yang isinya menyatakan bahwa semua agama itu sama. Seperti diketahui, hubungan antara kaum Muslimin dan Vatikan sempat tegang pasca Paus VATIKAN, Benediktus XVI menyampaikan pidato ‘permusuhan’ terhadap Islam di Reginsberg, Jerman seperti yang dilansir majalah ‘El Mujtama’ yang terbit di Kuwait. (alsofwah)

Masa Depan ISLAM Cerah Di BRAZIL; Setiap Hari, 3 Orang Masuk ISLAM

Sejumlah lembaga Islam di BRAZIL menyatakan, jumlah orang yang memeluk Islam di satu kota seperti San Paolo saja setiap harinya mencapai 3 orang. Sayangnya, tidak ada data statistik yang detail mengenai berapa jumlah umat Islam sesungguhnya di BRAZIL, akan tetapi sejumlah lembaga Islam itu memperkirakan jumlah mereka bisa mencapai 3 juta orang. Jumlah ini terbagi antara kaum imigran dari negara-negara Arab dan Islam, dan warga negara BRAZIL sendiri yang memeluk Islam. Hosam El Bostani, seorang imam di salah satu masjid di Sao Paolo menegaskan, kebanyakan yang masuk Islam itu adalah dari kalangan pemuda dan kaum wanita. Ini menguatkan bahwa agama Islam memiliki masa depan yang besar (baca: cerah) di BRAZIL.

Mengenai sebab kenapa secara khusus, kedua kelompok masyarakat itu yang begitu antusias masuk Islam, seorang wartawati BRAZIL, Rita de Ceiba mengatakan, kaum wanita dan pemuda merupakan kelompok masyarakat yang paling menderita di BRAZIL akibat berantakannya rumah tangga (broken home) dan ketidakharmonisan dalam keluarga. Ternyata, mereka menemukan apa yang mereka cari selama ini di dalam Islam. Seperti diketahui, Islam masuk ke BRAZIL melalui para budak asal Afrika yang direkrut oleh para penjajah PORTUGIS antara abad 16 dan 17 M. Dan sejak itu, Islam tersebar di negeri ini. Penyebarannya semakin bertambah dengan kedatangan kaum imigran asal Arab pada permulaan abad yang lalu. (alsofwah)

Pengamalan Nilai Islam Tak Optimal, Stigma Negatif Muncul

Munculnya stigma negatif seperti radikal dan teroris terhadap wajah muslim Indonesia disebabkan belum optimalnya umat Islam mengamalkan nilai-nilai Islam. Padahal ajaran yang bersifat multak yang bersumber dari Al-Quran tidak pernah membenarkan perilaku tersebut. "Kenapa wajah Islam belum maksimal penampilan, sehingga muncul stigma negatif, karena muslim tidak maksimal mengamalkan nilai-nilai Islam, dan cenderung merasa ragu, " kata Assisten Deputi Pengembangan IPTEK dan IMTAQ Kementrian Negara Pemuda dan Olah Raga Imam Gunawan dalam Festival Wajah Muslim Indonesia, di Kampus Universitas Indonesia, Depok, Rabu (23/7).

Imam pun mencontohkan kejadian Monas pada 1 Juni lalu yang telah berhasil memunculkan stigma negatif bagi umat Islam, tanpa melihat sebab musabab peristiwa itu. Menurutnya, kekerasan dan ekslusif sebenarnya bukan budaya muslim, karena Rasulullah SAW telah mencontohkan untuk bersikap terbuka (inklusif) dan toleransi dengan kelompok yang berbeda pandangan. Apabila umat Islam memegang teguh prinsip yang diajarkan Rasulullah, lanjut Imam, Islam bisa menjadi wajah bagi budaya Indonesia, yakni budaya yang rahmatan lil alamin (rahmat bagi seluruh alam) yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari berbangsa dan bernegara. "Negara tidak boleh ragu-ragu bahwa agama Islam bisa menjadi penguat ideologi negara, " pungkasnya. (eramuslim)

Saturday, July 19, 2008

Gadis Berjilbab Itu Jadi Bintang Tim Sepakbola Perempuan Denmark


Zainab al-Khatib, muslimah asal Denmark, bisa jadi satu-satunya pemain sepakbola perempuan berjilbab saat ini. Kehadirannya seperti oase di tengah situasi yang masih menghangat akibat kasus pelecehan Rasulullah Saw oleh sejumlah media massa Denmark. Zainab baru-baru ini terpilih untuk memperkuat tim nasional kebelasan sepakbola perempuan Denmark, setelah Danish Football Association (DBU) memberi izin Zainab tetap mengenakan jilbabnya saat berlaga di lapangan hijau. Dan izin itu tidak hanya berlaku di Denmark, tapi juga untuk seluruh wilayah Eropa, jika Zainab memperkuat timnya di luar wilayah Denmark. Kelihaian Zainab menggiring bola dan mencetak gol-gol yang spektakuler mengundang decak kagum. Tak heran kalau gadis berjilbab itu kini menjadi pusat perhatian para penggemar bola di Denmark. "Saya sangat senang saya bisa menjadi teladan di Denmark, " kata Zainab yang memulai karir sepakbolanya tiga tahun yang lalu.

Ia berhasil mencetak gol dan membawa kemenangan gemilang bagi timnya saat melawan tim Swedia belum lama ini. "Zainab memiliki kepribadian yang kuat, perilakunya selalu positif dan memberikan inspirasi baik di dalam maupun diluar lapangan, " kata pelatih Zainab, Troel Mansa. "Dia adalah salah satu pemain terbaik saya. Saya senang bisa menjadi pelatihnya, " puji Mansa. Zainab yang masih berusia 15 tahun itu, kini menempati posisi sebagai penyerang dalam timnya. Ia baru mengenakan jilbab setahun yang lalu. Ibundanyalah yang menolong Zainab mendisain jilbab yang nyaman dipakai saat ia bermain sepakbola. "Ia memang seorang Muslim yang taat, dan kami layak mendukungnya untuk meraih impiannya dalam bidang olahraga. Saya bangga, Zainab bisa membuktikan bahwa mengenakan jilbab bukan berarti ia kehilangan haknya untuk menekuni olahraga, " kata Ibrahim al-Khatib, ayah Zainab.

Pelatih Zainab, Manas juga mengatakan bahwa jilbab Zainab tidak pernah menjadi kendala. "Kami hanya menaruh minat pada ketrampilan dan kepribadiannya. Saya tidak pernah mendengar ada pemain atau pelatih yang mengungkapkan keberatan tentang jilbabnya, " tukas Manas. Zainab mengakui bahwa teman-teman satu timnya sangat memberikan dukungan padanya. "Mereka menerima saya, dan saya tidak mengalami hambatan apapun. Waktu tim kami melawan tim Swedia, beberapa pemain tercengang melihat jilbab saya, tapi tak satupun yang menyatakan keberatan, " kata Zainab. Zainab menganggap masalah jilbab seharusnya tidak perlu diributkan."Saya merasa senang, bisa menyeimbangkan kewajiban agama dengan hobi saya, " sambungnya. Menurutnya, ia ingin menunjukkan bahwa warga Muslim Denmark ingin berbaur dengan seluruh lapisan masyarakat. "Saya melihat diri saya sendiri sebagai seorang Muslim Denmark yang secara efektif memberikan kontribusi bagi masyarakat dan bangga bisa menjadi wakil negara ini di luar negeri, " tukas gadis keturunan Palestina yang juga aktif di lembaga sosial Islam di kotanya, Odense dan bercita-cita jadi dokter ini.

Zainab beruntung bisa bebas mengenakan jilbabnya tanpa harus kehilangan kesempatan berprestasi di bidang olahraga yang digemarinya. Pasalnya, beberapa muslimah berjilbab tidak seberuntung Zainab. Pada Maret 2007, International Football Association Board (IFAB) menyatakan jilbab dilarang dalam permainan sepakbola, setelah seorang muslimah berjilbab Kanada dikeluarkan dari tim sepakbolanya karena mengenakan jilbab. Kemudian, pada Januari 2008, seorang muslimah siswa menengah di AS yang juga atlet lari, dikeluarkan dari kompetisi juga karena mengenakan jilbab. Pada November 2007, seorang anak perempuan berusia 11 tahun, dilarang ikut turnamen nasional Yudo di Kanada, karena ia mengenakan jilbab. (swaramuslim)

TV Inggris Tayangkan Serial "The Seven Wonders Of The Muslim World"


Stasiun televisi Channel 4 Inggris menayangkan acara serial baru bertajuk "The Seven Wonders of the Muslim World". Acara ini menampilkan kisah tentang pengalaman rohani enam Muslim dari berbagai negara saat menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci. Serial ini mulai disiarkan hari Senin kemarin dengan masa tayang dua minggu. Serial yang setiap episodenya berdurasi 90 menit itu, adalah kombinasi antara film dokumenter dengan cerita pengalaman berhaji enam orang Muslim yang ditampilkan di serial tersebut. Channel 4 merekam perjalan enam orang Muslim itu mulai dari negaranya masing-masing sampai ke kota suci Makkah di Arab Saudi untuk menunaikan ibadah haji. Ibadah yang menjadi impian semua umat Islam. Keenam Muslim itu berasal dari Spanyol, Paletina, Pakistan, Turki, Mali dan Iran.

Sutradara "The Seven Wonders of the Muslim World" Faris Kermani pada surat kabar Telegraph mengungkapkan, pihaknya ingin membuat sebuah serial tentang salat dan ibadah haji bagi warga Muslim pada umumnya. "Apa yang menarik dari keenam orang itu adalah, mereka orang-orang Muslim biasa, bukan orang yang merasa perlu mengatakan bahwa mereka salat lima waktu sehari semalam dan harus berjanggut, " kata Kermani. "Mereka berada di pertengah jalan, dan ketika emosi keagamaan mereka muncul, sebagai seorang manusia normal hal itu membuat mereka lebih tegar, " sambungnya. Tim yang membuat serial ini berharap, "The Seven Wonders of the Muslim World" mampu memberikan pemahaman tentang pengalaman spiritual berhaji baik bagi warga Muslim maupun non-Muslim.

"Selama ini, Anda mungkin hanya memiliki gambaran tentang Ka'bah. Sampai Anda berada di Makkah, gambaran itu seketika menjadi kenyataan. Anda akan merasakan perasaan relijius ketika menyadari betapa kecilnya Anda, di tengah jutaan orang. Harapan saya, para pemirsa juga merasakan perasaan yang sama, " papar Aaqil Ahmed, salah seorang editor di Channel 4. Tim pembuat serial ini juga berharap tayangan "The Seven Wonders of the Muslim World" bisa sedikit demi sedikit mengikis steretipe terhadap Islam dan Muslim. Kermani mengungkapkan, ia berusaha menampilkan potret Islam secara global lewat kisah-kisah dan pengalaman pribadi para Muslim yang pernah melaksanakan ibadah haji. "Setiap saat kita selalu mendengar ekstrim Muslim. Padahal, telah jelas bahwa 99, 9 persen Muslim tidak ada yang melakukan aktivitas terorisme, " tandas Kermani.

The seven wonders :
1. The Grand Mosque in Mecca is the largest mosque in the world. At its centre is the Kaaba, a cubic building covered in a gold-embroidered black cloth towards which Muslims turn as they pray. Every year, millions of people perform the Hajj – the pilgrimage during the 12th month of the Islamic year – and many others make the pilgrimage at other times of year, which is called the Umrah.

2. The Al-Aqsa Mosque in Jerusalem, Islam’s third holiest city is situated next to the Dome of the Rock. This iconic golden dome can be seen from all over Jerusalem. Al-Aqsa, dates from the late 7th century, making it one of the oldest mosques in the world.

3. The Alhambra in Granada, Spain, which dates from the 13th century, was designed by Muslim architects and built by the Muslim rulers of El Andaluz, or Andalucia. It was inspired by Qur’anic descriptions of paradise as an oasis, with trees, fountains and buildings.

4. The Blue Mosque in Istanbul, lined with blue tiles and reflecting the Byzantine church architecture of 400 years ago, expresses the sumptuousness of the Ottoman Empire and represents the zenith of Muslim architecture.

5. The Great Mosque of Djenne in Mali is the tallest mud-built mosque in the world. Its thick walls and many roof supports make it dark and simple inside. Every Friday, people in this huge but poor country come into the city to pray here.

6. The Imam Mosque in Esfahan, Iran, is magnificent in its design and decoration. Built in the 16th and 17th centuries, it was a stunning statement of Persian imperial power, and incorporates a pool, colleges and communal space, as well as the mosque itself.

7. The Badshahi Mosque in Lahore, Pakistan was built in 1673 and is a wonderful example of Mughal architecture. The building’s openness is in line with the Islam of the Indian subcontinent, which has traditionally been accommodating to all sects. (swaramuslim)

Konferensi Keagamaan di Spanyol: Menghina Agama dan Simbol-Simbol Agama Adalah Tindak Kriminal


Peserta konferensi agama-agama monoteis yang disponsori Arab Saudi di Madrid Spanyol, menghasilkan sebuah komunike bersama yang isinya antara lain menyerukan PBB agar segera membuat kesepakatan internasional yang menyatakan bahwa menghina atau melecehkan agama lain merupakan tindakan kriminal, serta kesepakatan tentang upaya melawan terorisme. Lewat komunike bersama itu, para peserta World Conference on Dialog yang dihadiri para pemuka agama Islam, Kristen dan Yahudi ini mendesak Dewan Umum PBB untuk segera menggelar pertemuan khusus agar negara-negara di dunia mengedepankan dialog untuk menumbuhkan budaya toleransi dan saling kesepahaman, untuk mencegah "benturan peradaban." "Konferensi menyerukan organisasi-organisasi internasional mulai bekerja membuat sebuah dokumen yang isinya menegaskan pentingnya saling menghormati setiap agama dan simbol-simbol keagamaan, dan bagi siapa pun yang melanggarnya dianggap telah melakukan tindakan kriminal, " demikian bagian isi komunike bersama para peserta konferensi.

Konferensi yang sudah berlangsung sejak hari Rabu kemarin dan berakhir Jumat (18/7) dihadiri oleh 200 peserta dari berbagai latar belakang agama. Tokoh-tokoh yang hadir antara lain Raja Arab Saudi Abdullah bin Abdul Aziz, Sekretaris Jenderal Kongres Yahudi Dunia Michael Schneider dan Kardinal Vatikan Jean-Louis Tauran. Konferensi itu digagas oleh Raja Saudi sebagai tindak lanjut pertemuannya dengan Paus Benediktus XVI di Vatikan bulan November 2007 lalu. Para peserta konferensi membahas berbagai isu terkait hubungan antara penganut agama Islam, Kristen dan Yahudi seperti masalah pembatasan jilbab di sejumlah negara-negara Eropa, kasus-kasus pelecehan terhadap Rasulullah Muhammad Saw dan konflik Israel-Palestina.

Terkait terorisme, konferensi meminta adanya kesepakatan internasional tentang definisi terorisme, upaya mencabut akar terorisme, menjunjung tinggi keadilan dan menjaga stabilitas keamanan dunia. Komunike bersama peserta konferensi menegaskan bahwa "terorisme merupakan fenomena universal yang memerlukan upaya internasional untuk mencegahnya dengan cara yang serius, adil dan bertanggung jawab." Liga Muslim Dunia, sebagai penyelenggara konferensi itu mengatakan, mereka akan lebih sering lagi menggelar dialog-dialog serupa dan konferensi selanjutnya rencananya akan dilaksanakan di Jepang. "Ada kebutuhan untuk melanjutkan dialog dan tidak terlalu menggantungkan harapan pada PBB, " kata Sekretaris Jenderal Liga Muslim Dunia Abdullah al-Turki. (eramuslim)

Inggris Danai Program-Program Anti-Ekstrimisme untuk Generasi Muda Muslim


Sebagai upaya mencegah ekstrimisme di kalangan anak muda khususnya Muslim, pemerintah Inggris akan membentuk dan membiayai sebuah tim yang beranggotakan para cendikiawan Muslim. Tugas tim tersebut adalah menggelar diskusi-diskusi dan debat di universitas-universitas di seluruh Inggris tentang berbagai isu antara lain, isu keseteraan gender, kewajiban warga Muslim sebagai warga negara, dan isu-isu lainnya. "Kami punya tanggung jawab untuk memastikan bahwa generasi muda kami dibekali dengan ketrampilan yang mereka butuhkan untuk mencegah mereka menjadi orang-orang yang ekstrim dan melakukan tindak kekerasan, serta membantu mereka untuk memahami bahwa keyakinan agama mereka sejalan dengan nilai-nilai yang berlaku secara luas, " kata Menteri Urusan Kemasyarakatan Hazel Blears.

Selain menggelar acara diskusi dan debay di universitas-universitas, dalam upaya mencegah munculnya ekstrimisme di kalangan anak muda, pemerintah Inggris juga akan memberikan pendidikan tentang kewarganegaraan bagi para pemuda Muslim di masjid-masjid. "Kami merasa perlu mendorong dan memciptakan rasa aman di tempat-tempat dilaksanakannya debat-debat yang membahas isu-isu sensitif, tempat-tempat yang sering digunakan kelompok ekstrimis untuk mengeksploitasi anak-anak muda. Kami juga ingin memastikan bahwa generasi muda Muslim memahami ajaran agama mereka dan menerapkannnya dalam hidup bermasyarakat, " papar Blears.

Uji coba program ini, akan dilakukan bulan September mendatang di London dan di wilayah lainnya yang memiliki populasi warga Muslim cukup padat seperti di Birmingham dan Leicester di Inggris Tengah, di Oldham, Rochdale dan Bradford di Inggris Utara. Saat ini, dipekirakan ada 400 ribu pelajar Muslim dari dua juta jumlah warga Muslim di Inggris. Warga Muslim Inggris menilai positif program-progam yang akan digelar pemerintahnya. Syaikh Ibrahim Mogra, tokoh Muslm Council of Britain mengakui bahwa mereka merasa masih perlu bantuan untuk struktur yang lebih baik sebagai pendekatan pendidikan terhadap generasi muda Muslim. "Saya pikir anak-anak kita perlu dibekali pengetahuan, bahwa mereka harus bangga sebagai Muslim sekaligus sebagai anak muda Inggris, " kata Mogra. "Kami menyambut baik setiap upaya untuk membantu komunitas kami menjadi lebih kuat, tanpa harus melakukan isolasi, mengontrol atau mengubah komunitas itu sendiri, "sambungnya. (eramuslim)

Tak Mampu Mengelola Sumber Daya Alam, Indonesia Kena Tiga Kutukan


Indonesia selama ini dikenal dengan tanah yang subur dan memiliki sumber daya alam melimpah, tetapi apabila tidak pandai mengelolanya Indonesia bisa mendapat teguran dari Yang Maha Kuasa. "Kutukan dari Yang Maha Kuasa karena kurang pandai mengelola SDA yang sedemkian melimpah, seharusnya bersyukur malah jadi kufur, jadi kemunafikan, " ujar Mantan Ketua MPRRI Amien Rais dalam diskusi publik, di Hotel Nikko, Jakarta, Kamis (17/7). Selain mendapat kutukan dari Yang Maha Kuasa, menurutnya, Indonesia bisa mendapatkan dua kutukan lainnya yakni kemiskinan di tengah cadangan minyak atau sumber daya alam yang banyak, dan negara penguntang.

Amin mencontohkan Nigeria dan penghasil minyak lain, hasil SDA seperti migas, hutan, dan sebagainya, justru mengalami kemiskinan yang cukup lama, karena kutukan natural resource curse. Sedangkan kutukan sebagai negara pengutang terhahad luar negeri, Ia menyatakan, Indonesia saat ini juga sudah mengalami keterikatan atau kecanduaan dengan kutukan utang luar negeri. "Setahun saja tidak mengambil uatang luar ngeri, lantas tangannya sudah gatal. Utang ini sudah menjadi jebakan, " pungkasnya. Namun dari ketiga kutukan itu yang paling mengkhawatirkan, yang datang dari Tuhan Yang Maha Kuasa atau Allah SWT. Berarti bangsa Indonesia tidak mampu menjalankan amanah berupa kekayaan alam yang telah dititip di bumi nusantara ini. (eramuslim)

Ketua PBNU: PBB Tidak Adil kepada Palestina


Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) lebih peka ketika berurusan dengan Israel. Sebaliknya, jika ada masalah dengan Palestina, organisasi negara-negara se-dunia pimpinan Sekretaris Jenderal Ban Ki-Moon itu tak mampu berbuat banyak. Hal tersebut dikatakan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Hasyim Muzadi dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat (18/7). Menurutnya, PBB cenderung tidak menjalankan dengan tegas dan adil setiap resolusi yang dikeluarkan berkaitan dengan Israel. “Kalau ada resolusi yang kira-kira merugikan Israel, tidak dijalankan (oleh PBB). Sebaliknya, (resolusi) tidak efektif untuk Palestina, ” ujarnya. Sikap berat sebelah yang ditunjukkan PBB itu, lanjut Hasyim, juga didukung Amerika Serikat (AS) dan beberapa negara sekutunya. Sebab, dalam kenyataannya, negara adidaya pimpinan Presiden George W. Bush itu cenderung membela Israel.

Akibatnya, Sekretaris Jenderal International Conference of Islamic Scholars (ICIS) itu mengatakan, konflik berkepanjangan antara Palestina dengan Israel, tak pernah terselesaikan. Cita-cita perdamaian antara kedua negara itu hingga kini tak pernah terwujud. Namun, tandas Hasyim, ada juga faktor lain yang turut mendukung langgengnya konflik Palestina-Israel, yakni tidak adanya persatuan di dalam bangsa Palestina sendiri. Selama ini, bangsa Palestina terpecah menjadi beberapa bagian hingga menyulitkan perjuangannya sendiri. Tak hanya itu. Negara-negara Arab dan negara di kawasan Timur Tengah pun tak memiliki kesamaan pandangan mengenai nasib bangsa Palestina. “Negara-negara Arab ada yang mendukung (Palestina), ada yang aktif (memperjuangkan Palestina), dan ada yang kacau, ” urai Hasyim.

Karenanya, menurutnya, konflik Palestina-Israel dapat diakhiri, salah satunya, jika PBB berani bertindak tegas dan adil atas resolusi-resolusi yang dikeluarkan. Artinya, sikap berat sebelah yang dijalankan PBB selama ini, tak lagi digunakan. Selain itu, persatuan negara-negara Arab dan negara-negara Islam serta bangsa Palestina sendiri, juga menjadi faktor penting bagi penyelesaian konflik tersebut. (eramuslim)

Friday, July 18, 2008

KNHTT: Ingatkan Matikan TV 20 Juli


Sebagai kelanjutan gerakan Hari Tanpa TV pada tanggal 20 Juli mendatang. Sejumlah orang yang tergabung dalam Koalisi Nasional Hari Tanpa TV, yang merupakan gabungan dari 28 lembaga swadaya masyarakat dan perguruan tinggi di Indonesia melakukan aksi damai untuk mensosialisasi kegiatan Turn off TV, Turn on Live! Untuk wilayah Jakarta aksi damai dilakukan di Bunderan Hotel Indonesia, Jakarta, Jum'at (18/7). Sedangkan aksi serupa akan diadakan di Bekasi, Depok, Bogor dan Bandung, pada Sabtu (19/7). Juru Bicara Koalisi Nasional Hari Tanpa TV (KNHTT) Nina Mutmainnah Armando mengatakan, kegiatan ini sebagai salah satu menghilangkan ketergantungan anak-anak dan masyarakat terhadap tayangan televisi yang isinya tidak mendidik. "Kita belajar bersama-sama, agar tidak lagi tergantung pada televisi. Kita bisa hidup nyaman tanpa tergantung dengan televisi, kita bisa menggantikan kegiatan anak dari menonton Tv lebih baik anak menggunakan kegiatan-kegiatan lain yang lebih bermanfaat, " katanya di sela-sela aksi damai, di Bunderan Hotel Indonesia, Jakarta, Jum'at(18/7).

Hari Tanpa TV (HTT) ini, menurutnya, dapat dimanfaatkan untuk mempererat hubungan antara orang tua dengan anak-anaknya, yang mungkin dalam kesehariannya sibuk bekerja. Waktu satu hari ini digunakan bersama anak-anak untuk melakukan kegiatan yang lebih berkesan, dan hal itu tidak perlu harus mengeluarkan biaya mahal. "Banyak sekali kegiatan yang dapat dilakukan dan itu murah. Misalnya berjalan bersama- sama, memasak, berkebun, atau olahraga di sekitar lingkungan. Jalan-jalan atau berkebun, memasak, sesuatu yang jauh lebih bermakna untuk mendekatkan hubungan orang tua dan anak, " ujarnya. Di samping itu, lanjut Nina, Koalisi Nasional Hari Tanpa TV membuat acara alternatif bagi anak-anak di lapangan Monas, pada Ahad (20/7) mulai pagi hari.Dalam aksi damai yang diadakan di Bunderan HI, Jakarta, tampak anggota KNHTT membagi-bagikan selebaran tentang seruan agar tidak menyalakan TV pada Ahad 20 Juli mendatang. Mereka juga melakukan aksi teaterikat tentang tayangan televisi yang banyak mengandung muatan, kekerasan, seks, mistis, dan gaya hidup yang tidak sesuai dengan kebutuhan perkembangan anak. (eramuslim)

Jaksa Agung: Amrozi Cs Sudah Bisa Dieksekusi


Ditolakanya peninjauan kembali (PK) Amrozi Cs oleh Pengadilan Negeri Denpasar, menutup kesepatan hukum bagi tiga terpidana mati kasus Bom Bali I. Sehingga secara yuridis, eksekusi terhadap ketiganya dapat dilakukan. "Secara yuridis sudah dilaksanakan eksekusi, tapi faktor-faktor keamanan dan persiapan penting, saya tidak bisa menentukan kapan, " kata Jaksa Agung Hendarman Supandji kepada pers, di Gedung Kejaksaan Agung, Jum'at(18/7). Meski sudah bisa dilakukan eksekusi, Jaksa Agung belum dapat memastikan kapan waktunya, akan tetapi apabila sudah mendapat waktu yang tepat maka pihak kejaksaan tidak akan mengundur-undur waktu pelaksanaan eksekusi. Mengenai surat putusan penolakan PK oleh Mahkamah Agung, Hendarman mengaku, belum menerimanya, yang baru didengarnya kabar seputar penolakan PK tersebut.

"Saya baru menerima informasi PK-nya ditolak, kemudian sudah dikirim ke PN Denpasar. PN belum menyerahkan kejari, nanti baru kejari yang menyampaikan ke Kejagung, tunggu saja prosesnya, " ujarnya. Sementara itu, dalam beberapa ruang opini publik di media Australia tampaknya publik Australia yakin dam sangat menanti datangnya pelaksanaan eksekusi terhadap Amrozy bin H. Nurhasyim, Ali Ghufron, dan Imam Samudera, karena ketiganya dianggap bertanggung jawab atas tewasnya 202 orang, termasuk 88 orang warga negara Australia, dalam insiden Bom Bali pada 12 Oktober 2002. (eramuslim)

Warga AS Tolak Perang Dengan Iran


Sekitar seratus orang aktivis anti-perang AS melakukan aksi unjuk rasa di depan gedung Kongres negara bagian Minnesota. Mereka menyatakan menentang rancangan undang-undang tentang seruan agar angkatan laut AS melakukan blokade terhadap Iran. Para pengunjuk rasa itu khawatir, tindakan tersebut akan memicu perang antara AS dan Negara Republik Islam Iran. "Saat ini ada indikasi bahwa pemerintah ingin memulai perang dengan Iran. Dan mereka sedang merancang alasan untuk memulai perang serta membentuk opini publik agar siap menghadapi perang itu, " kata Omeid Mohsseini-juru bicara aksi unjuk rasa-warga negara AS keturunan Iran. Ia melanjutkan, "Dengan resolusi-resolusi baru ini, mereka akan memblokade kapal-kapal Iran, perdagangan, semuanya. Dan hal itu bisa memicu perang."

Para aktivis anti-perang itu mendesak Senator Amy Klobuchar dan Norm Coleman, serta anggota Kongres Jim Ramstad menarik dukungan atas draft undang-undang yang saat ini sedang ditunda pembahasannya di Kongres AS. Draft tersebut diajukan oleh anggota DPR dan Senat AS, berisi seruan agar pemerintah AS menerapkan sanksi yang lebih berat pada Iran. Salah butir draft bernomer H. Res 362, berisi desakan agar Presiden AS memperketat inspeksi pada semua orang, kendaraan, kapal-kapal, pesawat, kereta dan kargo yang menuju atau dari Iran. Dalam aksi damai yang dikordinir oleh organisasi perdamaian lokal serta organisasi Woman Against Military Madness, putera Keith Ellison-Muslim AS pertama yang terpilih menjadi anggota Kongres-membacakan pernyataan dukungan dari ayahnya.

Sementara Mohssenini mengatakan, ia menentang konfrontasi AS dengan Iran baik sebagai orang Iran sekaligus warga negara Amerika. "Pertama, saya adalah orang Iran dan keluarga, sahabat serta kerabat saya masih tinggal di Iran dan saya sangat peduli dengan keselamatan mereka, " tukas Mohsseini. "Kedua, saya warga negara Amerika dan saya prihatin dengan kejahatan-kejahatan yang bisa dilakukan atas nama saya, seperti AS telah melakukannya di Irak, Afghanistan dan wilayah-wilayah lainnya, " sambung Mohsseini. Wakil dari para veteran perang dari Minneapolis, Andy Burman juga menentang perang dengan Iran. "Perang dengan Iran akan menjadi tragedi bagi rakyat AS dan bagi rakyat Iran. Perang itu juga akan memperburuk stabilitas perdamaian tidak hanya di Timur Tengah tapi juga seluruh dunia, " kata Burman setelah memberikan orasinya.

Burman menuding Kongres dan pemerintahan Bush sedang berusaha membayar kekalahan mereka dalam perang di Irak, dengan mengobarkan perang lainnya dengan Iran. Burman juga mengecam lembaga American Israel Public Affairs Committee (AIPAC) yang ikut berperan dalam upaya mengobarkan perang dengan Iran. "Mereka (AIPAC) tidak mewakili keinginan kalangan Yahudi Amerika yang sangat menginginkan perdamaian, " tukas Burman yang juga keturunan Yahudi. (eramuslim.com)

Friday, July 11, 2008

TPQ Roudlotus Salam...








Assalamu'alaikum wr.wb...

Sebelumnya terima kasih karena memberikan kesempatan bagi saya untuk sedikit berbagi cerita tentang kehidupan sodara muslim kita di Bantul. Pada bulan September 2007 kemarin saya sedang mengikuti KKN dari kampus, yang kebetulan berlokasi di Dusun Combongan Desa Jambidan Kec. Banguntapan Kab. Bantul Yogyakarta. Disana saya merasa prihatin melihat keadaaan rumah para sodara kita. Ternyata banyak yang mengalami ketidakmerataan pemberian bantuan pasca gempa tahun lalu. Tidak hanya rumah, bahkan sarana peribadatan juga kurang memadai. Sampai akhirnya saya menemukan sebuah Tempat Pendidikan Al-Quran yang bangunannya sangat memprihatinkan, (mohon maaf) hanya bertiang bambu, bertembok triplek disandarkan ditambah lagi beralaskan tanah. Dengan memiliki anak didik berjumlah sekitar 50 anak, sangat memprihatinkan sekali keadaan bangunan tersebut. Selain tidak cukup menampung anak didik, bangunan tersebut juga sangat tidak layak pakai. (Mohon maaf) bahkan ketika ada angin kencang bangunan goyang-goyang.

Melihat hal itu, saya pribadi berniat membantu sodara kita untuk mempunyai bangunan TPA dan sekaligus Mushola yang cukup layak untuk dipakai. Ternyata setelah saya berkonsultasi dengan warga disana, ada warga yang ingin memwakafkan tanahnya untuk sarana ibadah (TPA yang saat ini didirikan di tanah milik pribadi). Wah suatu kebetulan sekali, ketika saya ingin mendirikan bangunan baru ternyata ada sodara kita yang ingin memwakafkan tanahnya. Setelah KKN saya selesai, saya mulai membuat proposal permohonan bantuan dana. Alhamdulillah pembangunan sudah berjalan. Meskipun masih mempunyai banyak kekurangan dana.

Oleh karena itu, saya sangat mengharapakan bantuan sodara-sodara muslim dimana pun berada, untuk membantu kami seikhlas-ikhlasnya guna terselesaikannya pembangunan TPA & Mushola di Bantul ini. Amin…

Untuk penyaluran bantuan dapat melalui rekening ini (Insyallah) :

Bank Mandiri

No Rek : 137-000-240-4396

A/N : Andario Dwi

Untuk keterangan lebih lanjut, dapat menghubungi saya di :

081 754 69 118

0274 6848694

andario85@gmail.com

Terima kasih banyak atas perhatian sodara sekalian. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan nikmat & barokah kepada kita semua. Amin…

Wassalamu'alaikum wr.wb..

Taman Pendidikan Qur'an Roudlotus Salam


TPQ Roudlotus Salam

TPQ Roudlotus Salam berdiri pada pasca gempa sekitar bulan Agustus 2006, yang didirikan oleh Bapak Sukirdi, Bapak Yuono, Ibu Sumarni, dan Bapak Rudi Riyanto. Meskipun hanya berbekal dana swadaya dari masyarakat sendiri, tetapi TPQ Roudlotus Salam mampu mengajak anak-anak Kampung Combongan untuk belajar ilmu agama bersama-sama. Saat ini TPQ Roudlotus Salam telah memiliki kurang lebih 11 tenaga pengajar dan sekitar 40 anak didik dari daerah tersebut. Berikut data dan susunan pengurus dari TPQ Roudlotus Salam :

Nama : Taman Pendidikan Quran Roudlotus Salam
Alamat : RT 03, Dusun Combongan, Desa Jambidan, Kec. Banguntapan, Kab. Bantul, D.I.Yogyakarta 55195
Pendiri : Bpk. Yuono, Bpk. Sukirdi, Bpk. Rudi, Ibu.Marni
Jumlah anak didik : 40 Anak
Jumlah Pengajar : 12 Orang
Tahun berdiri : 2006
Telp : (0274) 6848694
Luas Bangunan : 9 x 7 m
Status : Tanah wakaf



SUSUNAN PENGURUS MUSHOLA & TPQ
“ROUDLOTUS SALAM”

Ketua : Yuono
Wakil : Sukirdi
Sekretaris : Heni Adisti
Bendahara : Siti Yunita
Humas : Andario
Perkap : Agus

Pengajar :

* Gunadi
* Agus Rahardjo
* Bayu Iskandar
* Dwi Purnomo
* Najib
* Siti Yuanita
* Panuju
* Sumarni
* Sukmaida
* Rudi Riyanto
* Sukirdi
* Yuono

Menag Jelaskan Soal Ahmadiyah kepada Dubes Uni Eropa


Keberadaan pengikut Ahmadiyah di Indonesia ternyata menjadi perhatian masyarakat dunia, sejumlah duta besar negara-negara Uni Eropa mendatangi Departemen Agama, dalam pertemuannya dengan Menteri Agama M. Maftuh Basyuni para dubes itu menanyakan masalah Ahmadiyah. "Kedatangan para duta besar Uni Eropa ini mempertanyakan masalah Ahmadiyah, karena mereka kebingungan dengan persoalan tersebut, dan semua sudah kami jelaskan akhirnya terjadi dialog apa sebenarnya yang terjadi kawasan kita ini, " papar Menag di sela-sela pertemuan yang berlangsung di ruang sidang Departemen Agama, Kamis (10/7).

Maftuh mengatakan, pihaknya juga menjelaskan kepada delegasi Uni Eropa bahwa penerbitan Surat Keputusan Bersama (SKB) tentang Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) bukanlah bentuk intervensi pemerintah terhadap keyakinan warga masyarakat. "Intinya kami menjelaskan SKB bukan intervensi pemerintah. Namun bagi pemerintah, itu upaya untuk memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat yang terganggu karena adanya pertentangan dalam masyarakat yang terjadi akibat penyebaran paham Ahmadiyah, " katanya. Bagi pemerintah, lanjutnya, masalah JAI mempunyai dua sisi. Pertama, Ahmadiyah adalah penyebab lahirnya pertentangan dalam masyarakat yang berakibat terganggunya keamanan dan ketertiban masyarakat. Kedua, warga JAI adalah korban tindakan kekerasan sebagian masyarakat. "Kedua sisi ini harus ditangani pemerintah, " tandas Menag.

Dalam pertemuan itu, Menag menjelaskan berbagai kebijakan yang terkait dengan pembinaan kehidupan beragama di Indonesia. Pimpinan Delegasi Uni Eropa Catherine Boivineau menyatakan terima kasih diberi kesempatan untuk berdialog secara resmi dan mendapat penjelasan yang sangat baik dari Menteri Agama, karena selama ini yang menjadi kebingunan dari masyarakat negara Uni Eropa, Indonesia dikenal sebagai negara yang moderat menghargai dialog dan toleransi, tapi kenapa ada isu Ahmadiyah. "Hasil penjelasan sangat membahagiakan yang, " kata Catherine yang juga Duta Besar Perancis. Mengenai harapan apa yang diperoleh dari pertemuannya dengan Menteri Agama, Catherina mengatakan, pihaknya hanya meminta latar belakang, kemudian langkah-langkah yang sudah diambil dalam penanganan Ahmadiyah. "Tidak ada target yang sangat muluk, " pungkasnya.

Adapun para duta besar negara-negara Uni Eropa yang hadir antara lain, Duta Besar Perancis Catherine Boivineau, Sekretaris Pertama Kedubes Perancis Dominque Evanno, Dubes Austria Klaus Wolfer, Kuasa Usaha a.i. Kedubes Belanda Ad Koekkoek, Deputy Head Of Mission Kedubes Belgia Guido Grauwels, Dubes Bulgaria Boyko Hritov Mirchev, Dubes Ceko Pavel Rezac. Dubes Finlandia Antti Tapio Koistinen, Dubes Inggris Martin Hatfull, Kuasa Usaha a.i. Italia Luigi Diodati, Atase Kebudayaan Kedubes Jerman Arya Wallau, Dubes Polandia Tomasz Lukaszuk, Konselor Kedubes Portugal Monica Lisboa, Dubes Rumania Gheorghe Vilcu, Dubes Slovakia Peter Holasek, Dubes Spanyol Aurora Bernaldez Dicenta, Dubes Swedia Ann Marie Bolin Pennegard, Kuasa Usaha a.i. Uni Eropa Rosamaria Gili, Kuasa Usaha a.i. Yunani Pentarvani. Dalam pertemuan tersebut Menteri Agama didampingi Kepala Badan Litbang dan Diklat Depag Atho Mudzhar, Dirjen Bimas Islam Nasaruddin Umar, Dirjen Bimas Budha Budi Setyawan Dirjen Bimas Kristen Jason Lase, Dirjen Bimas Katolik Stef Agus, dan Sekretaris Dirjen Bimas Hindu. (eramuslim.com)

Friday, July 04, 2008

Mentan: Perlu Aturan yang Wajibkan Pengusaha Cantum Label Halal


Departemen Pertanian (Deptan) mengusulkan agar dalam aturan mengenai jaminan produk halal dicantumkan kewajiban bagi setiap pengusaha untuk mencantum label pada produk yang dihasilkan. "Karena itukan logis, kalau kita membuat produk di Indonesia mau dijual kepada siapa. Konsumen Indonesia sebagian besar muslim, kecuali kalau membuat produk minuman keras itu sudah jelas. Itu juga berlaku untuk produk luar yang masuk ke Indonesia, " ujar Menteri Pertanian (Mentan) Anton Apriantono usai membuka The 2nd Indonesia International Halal Exhibition, di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (3/7). Menurutnya, selama ini pengawasan produk halal yang menjadi kewenangan Deptan terutama untuk produk daging yang masuk ke Indonesia, wajib memenuhi kriteria halal. Tetapi memang idealnya, mestinya semua produk yang diproduksi dan beredar di Indonesia harus halal, karena konsumen jelas adalah mayoritas muslim, kecuali yang ditujukan untuk non muslim itulah yang dibedakan.

RI Jadi Pusat Halal Dunia

Terkait dengan pasar produk halal di Indonesia, Mentan menyatakan, Indonesia mempunyai potensi untuk menjadi produsen produk halal terbesar didunia, sebab mayoritas penduduk Indonesia adalah muslim, dan sumber daya alamnya cukup banyak. "Sudah selayaknya Indonesia untuk menjadi leader, alasannya konsumen muslim kita terbesar, sehingga produk-produk di Indonesia ini memang harus halal, " katanya.

Ia menyatakan, dalam rangka pengembangan pasar produk halal dalam negeri sebenarnya Indonesia juga tidak perlu mengandalkan asing yang ada di dalam negeri saja digiring, untuk menghasilkan produk halal itu saja sudah besar. "Jangan selalu berfikir bahwa investasi itu harus asing, ini sesuatu yang harus kita perbaiki. Yang dari dalam pun potensinya sangat besar, " pungkasnya. Senada dengan itu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) berharap ada kewajiban dari pengusaha untuk mensertifikatkan halal itu, karena Indonesia penduduk muslim terbesar. "Penduduk muslim Indonesia 205 juta. Oleh karena itu, Indonesia termasuk pasar halal terbesar, " pungkasnya. (eramuslim.com)

MUI Usulkan Supermarket Pisahkan Produk Halal dan Non-Halal


Majelis Ulama Indonesia mengusulkan agar pusat perbelanjaan suparmarket dan juga hipermarket membuat pemisahan penempatan produk-produk halal dan non-halal, dengan demikian umat Islam mendapatkan kemudahan untuk mencari produk yang masuk kategori halal. Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Lembaga Pengkajian Pangan Obat-obatan dan Makanan (LPPOM) MUI Nadratuzzaman Hoesein kepada pers, di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (3/7). "Sekarang kan sudah ada 60.000 item produk yang disertifikasi, makanya kita mengaharpkan agar ada penyekatan (zonasi) produk halal dan non halal di pusat perbelanjaan, " ujarnya.

Menurutnya, selama ini masyarakat khususnya umat Islam agak mengalami kesulitan terkait penempatan antara produk halal dan non halal, sehingga sistem ini perlu mulai diterapkan. Bagi perusahaan-perusahaan yang sudah mendapat sertifikasi halal dari MUI, lanjut Nadra harus tetap berupaya mengembangkan sistem kualitas halal secara internal. "Jadi kalau sudah dapat sertifikat tidak bisa semena-mena, kita juga sudah membentuk asosiasi produk halal pada tiga hari lalu, " jelasnya. Sementara itu, Ketua MUI H. Amidhan menyatakan, Indonesia selama ini belum menerapkan sistem zonasi, padahal di negara lain seperti Eropa sudah mulai diterapkannya.

Apabila hal ini diterapkan akan mempermudah proses pengawasan produk halal yang dilakukan oleh MUI, karena sudah dipisahkan sesuai kategori halal dan non halal. "Kalau makanan olahan itu sulit kita untuk memilihnya, kalau daging 50 persen sudah dijaga sejak dikarantina, makanya kita mengharapkan di supermarket dibuat zonasi atau ada supermarket khusus halal, " pungkasnya. (eramuslim.com)

RUU Jaminan Produk Halal Ditargetkan Selesai Akhir 2008


Kenyaman umat Islam dalam mengkonsumsi produk halal ini harus disertai dengan adanya regulasi yang memadai mengenai mekanisme pemberian sertifikat bagi setiap produk yang dihasilkan. Untuk itu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) mendesak Rancangan Undang-undang Jaminan Produk Halal dapat segera diselesaikan pada akhir tahun 2008, saat ini draf RUU tersebut sudah berada di DPR, untuk dibahas. "RUU itu sudah masuk program legislasi nasional (prolegnas) di DPR, jadi RUU Jaminan Produk Halal akan diselesaikan tahun ini. Kalau sudah rampung penerapan produk halal menjadi wajib, kalau saat ini sifatnya masih sukarela, " kata Ketua MUI H. Amidhan The 2nd Indonesia International Halal Exhibition, di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (3/7).

Menurutnya, selama ini proses pemberian sertifikasi produk halal masih bersifat sukarela artinya tidak semua perusahan bersikap jujur dalam mencantumkan label halal pada hasil produksinya, bahkan di antara perusahaan masih enggan untuk mengupayakannya. "Kalau perusahaan mau halal dia mensertifikatkan kepada kita, kalau tidak mau juga tidak apa-apa. Tapi terkait dengan UU Perlindungan Konsumen dan UU Pangan kalau perusahaan mencantumkan label halal tapi tidak disetifikatkan ke MUI, ternyata mengandung bahan haram, penanggungjawabnya diancam hukuman penjara lima tahun, dan denda 2 milyar rupiah, " jelasnya.

Oleh karena itu, lanjut Amidhan, untuk mencegah hal-hal itu terus menjadi masalah, maka RUU Jaminan Produk Halal ditargetkan selesai dalam tahun ini. Presiden sudah menunjuk empat menteri untuk terlibat langsung dalam pembahasannya yakni, Menteri Agama, Menteri Perindustrian, Menteri Perdagangan, dan Menteri Hukum dan HAM. Dirinya, optimis dengan adanya UU Jaminan Produk Halal ini, potensi Indonesia untuk menjadi pusat labelisasi halal dunia akan lebih mudah tercapai. (eramuslim.com)

Wakil Ketua Komisi VIII: Anggaran Pendidikan Agama Tidak Proposional


Anggaran Pendidikan bagi sekolah-sekolah yang berada di bawah Departemen Agama masih belum memadai. Hal itu dikarenakan belum terpenuhinya kesetaraan proporsi anggaran pendidikan antara sekolah-sekolah di lingkungan Departemen Pendidikan Nasional dan Depag sendiri.

"Tentunya di samping anggaran pendidikan yang belum memenuhi 20 persen alokasi APBN seperti yang diamanatkan UUD 45, ” kata Wakil Ketua Komisi VIII DPR Hilman Rosyad Syihab, di Jakarta, Kamis (3/7). Menurut Hilman, dari total Anggaran Pendidikan tahun 2008 yang sekitar 44 triliun rupiah, alokasi untuk sekolah di bawah Depag belum mencapai seperempatnya. Padahal jumlah siswa wajib belajar 9 tahun yang berada di bawah Depag (MI, MTs, Pondok Pesantren Salafiyah Ula dan Wustho serta Paket A dan B) mencapai hampir 6, 2 juta atau sekitar 25 persen dari total peserta didik keseluruhan.

“Jadi seharusnya proporsi anggaran Diknas dan Depag 75 dan 25 persen dari total anggaran pendidikan. Itu saja masih belum memenuhi kebutuhan bila anggaran pendidikannya belum 20 persen dari APBN, ” jelas dia. Lebih lanjut Hilman mengatakan kebutuhan anggaran pendidikan bagi sekolah di bawah Depag tahun 2008 diestimasikan mencapai 41, 4 triliun rupiah. Sementara anggaran yang tersedia hanya sebesar 3, 58 triliun rupiah. Untuk itu, Ia menyatakan, Panitia Kerja (Panja) Guru dan Wajib Belajar 9 Tahun Komisi VIII merekomendasikan DPR untuk mengupayakan peningkatan anggaran melalui APBN Perubahan 2008 dan APBN tahun 2009.

Setidaknya Depag mendapatkan 25 persen dari total anggaran pendidikan Diknas untuk memenuhi target penuntasan wajib belajar 9 tahun. Di sisi lain, tambahnya, komisi juga akan mendorong terbitnya Surat Keputusan Bersama (SKB) antara Menteri Pendidikan Nasional, Menteri Dalam Negeri dan Menteri Agama untuk mengalokasikan anggaran pendidikan di lingkungan Depag daerah melalui APBD Provinsi dan Kabupaten/Kota. Hal itu dalam rangka mengimplementasikan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sitem Pendidikan Nasional dan PP No. 55 Tahun 2007. Ia berharap, dengan diperjuangkannya tambahan anggaran, Depag dapat memperbaiki kualitas pendidikan yang berada di lingkungannya. “Jika tidak saya fikir sebaiknya seluruh sekolah yang berada di bawah Depag langsung di bawah Diknas saja, ” pungkasnya. (eramuslim.com)

 
© 2009 :: Rio's Blog | Love Aswaja ::. All Rights Reserved | Powered by Blogger
Blogger Layout by psdvibe | Bloggerized By LawnyDesignz |Modern Home Design