Inilah pedoman ringkas mengenai dasar-dasar keimanan dan petunjuk praktis bagi para penempuh-pemula jalan ruhani—jalan menuju keselamatan dan kebahagiaan abadi—dari dua ulama klasik. Imam al-Birgawi mengupas langkah pertama seorang mukmin dalam menata kembali prinsip-prinsip keimanan dan keislamannya (dari tauhid, jatuh hati pada Nabi, hingga hakikat akhirat) untuk ia terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Ibn ‘Arabi menyodorkan: cara mengenal dan bergaul dengan Allah, dengan diri sendiri, dan dengan sesama manusia secara benar; metode menaklukkan hasrat nafsu, strategi menghadapi tipu daya setan, dan seni memenangkan pergulatan hidup di dunia ini.
Begitu ringkas, memang. Tapi, bab-bab pendek dalam buku ini kadang bak sepercik api yang mampu membakar keraguan di dada; kadang bak secercah cahaya yang memuat keyakinan di hati menyala-nyala.
"Inilah wasiat dan harapan terakhirku kepada para pencari Kebenaran: aku berusaha menghimpun dan menuliskan sedikit yang kuketahui dengan ungkapan yang mudah dipahami. Semoga dapat mengingatkan bahwa kita semua akan beranjak pergi dari dunia yang fana ini.”
- Imam al-Birgawi
"Buku ini ditulis untuk menjawab pelbagai pertanyaan mengenai apa yang akan dipercayai dan apa yang akan dilakukan seorang beriman pada permulaan, sebelum melakukan apa pun yang lain.”
- Ibn ‘Arabi
Imam al-Birgawi adalah cendekiawan dan ahli etika muslim dari periode Turki Usmani, yang hidup pada masa kejayaan Imperium Turki Usmani, pada abad ke-16. Ia menulis buku legendaris yang pengaruhnya masih terasa hingga sekarang : Tarekat Muhammad.
Begitu ringkas, memang. Tapi, bab-bab pendek dalam buku ini kadang bak sepercik api yang mampu membakar keraguan di dada; kadang bak secercah cahaya yang memuat keyakinan di hati menyala-nyala.
"Inilah wasiat dan harapan terakhirku kepada para pencari Kebenaran: aku berusaha menghimpun dan menuliskan sedikit yang kuketahui dengan ungkapan yang mudah dipahami. Semoga dapat mengingatkan bahwa kita semua akan beranjak pergi dari dunia yang fana ini.”
- Imam al-Birgawi
"Buku ini ditulis untuk menjawab pelbagai pertanyaan mengenai apa yang akan dipercayai dan apa yang akan dilakukan seorang beriman pada permulaan, sebelum melakukan apa pun yang lain.”
- Ibn ‘Arabi
Imam al-Birgawi adalah cendekiawan dan ahli etika muslim dari periode Turki Usmani, yang hidup pada masa kejayaan Imperium Turki Usmani, pada abad ke-16. Ia menulis buku legendaris yang pengaruhnya masih terasa hingga sekarang : Tarekat Muhammad.
No response to “Merasakan Manisnya Iman”
Post a Comment